Beranda Daerah Sragen Mengupas Komunitas Permadani yang Tetap Eksis Kembangkan Budaya Jawa di Tengah Tantangan...

Mengupas Komunitas Permadani yang Tetap Eksis Kembangkan Budaya Jawa di Tengah Tantangan Globalisasi. Gelar Kursus Tiap Pekan di Kecamatan, Para Wisudawan Dipesan Selalu Kembangkan Budaya Jawa ke Masyarakat!

Para wisudawan Pawiyatan Panatacara Tuwin Pamedhar Sabda Permadani Bregada XXIV asal Sragen berpose usai merampungkan pendidikan. Foto/Wardoyo
Para wisudawan Pawiyatan Panatacara Tuwin Pamedhar Sabda Permadani Bregada XXIV asal Sragen berpose usai merampungkan pendidikan. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di era global ini, produk asing, termasuk budaya asing, dengan mudah masuk ke Indonesia.

Hal ini menyebabkan generasi muda menganggap budaya sendiri ketinggalan jaman, dan meniru budaya asing dianggap sebagai hal yang lebih modern.

Padahal, budaya nusantara sangat kental dengan kearifan lokal dan falsafah yang sangat sesuai dengan ciri pribadi bangsa.

Hal inilah yang menjadi keprihatinan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Permadani (Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia) Kabupaten Sragen. Untuk bisa, ndhudhah, ndhudhuk, lan ngrembakakke (membongkar, menggali, dan mengembangkan) budaya, DPD Permadani Kabupaten Sragen menyelenggarakan pawiyatan atau kursus panatacara tuwin pamedhar sabda (pembawa acara dan public speaking) berbahasa Jawa.

Kursus diadakan di setiap kecamatan pada hari Jumat dan Sabtu. Tujuan dari diadakannya kursus ini adalah untuk mencetak pembawa acara berbahasa Jawa yang handal.

Dalah satu bukti lulusan kursus ini ialah DPD Permadani Sragen menyelenggarakan acara Wisudhan Purnawiyata Panatacara tuwin Pamedhar Sabda Permadani Sragen Bregada XXIV pada hari Minggu (03/01/2021) di Hotel Megaland Jl.Slamet Riyadi Surakarta.

Acara tersebut dihadiri tiga puluh satu wisudawan wisudawati, Pengurus DPD Permadani Sragen, Pengurus DPW Permadani Jawa Tengah, dan Pengurus DPP Permadani.

Para wisudawan tersebut telah menempuh pendidikan/pawiyatan sejak 7 Maret 2020.

Dalam sambutannya dengan bahasa Jawa, Ketua atau Pangarsa DPD Permadani Kabupaten Sragen, Indardjo menyampaikan bahwa Bregada XXIV dimulai 7 Maret 2020 bertempat di Kalijambe.

“Namun, baru dua kali pertemuan, kegiatan pembelajaran berhenti karena pandemi Covid-19,” paparnya.

Baca Juga :  Program Makan Bergizi Gratis di Sragen Jawa Tengah Belum Bisa Dilakukan, Berikut Alasannya!

Kendati demikian, pembelajaran tidak berhenti begitu saja karena pembelajaran dilanjutkan dengan daring.

Meski hanya secara daring, hal itu tak menyurutkan animo siswa untuk belajar. Semangat para siswa untuk menimba ilmu tetap sangat tinggi.

Hal itu ditunjukkan dengan hasil uji tulis (pendadaran sinerat) dan uji praktik (pendadaran paragan) yang diadakan di MAN 3 Kalijambe, 13 Desember 2020 yang lalu, tiga puluh siswa tersebut mampu menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Bahkan hasil nilai ujian yang memenuhi kriteria baik dan sangat baik. Selanjutnya Suyitno Yoga Pamungkas, selaku Ketua/Pangarsa DPP Permadani, turut mengapresiasi kelulusan Permadani Sragen Bregada XXIV tersebut.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan semoga para wisudawan yang telah purna wiyata mampu memberikan kontribusi dengan ndhudhuk (menggali), ndhudhah (membuka), dan ngrembakaaken (mengembangkan) budaya Jawa.

Ia juga berpesan setelah wisuda, beban para wisudawan justru lebih berat. Karena mereka harus bisa menjalankan Triniti Yogya, salah satunya menjadi juru pelayan masyarakat.

“Wisudawan harus dados juru ladosing bebrayan ingkang sae atau menjadi pelayan masyarakat yang baik,” pesannya.

Acara wisuda berjalan khidmat dan lancar dengan tetap menerapkan protokol kedehatan. Seluruh yang hadir telah dicek suhu, mencuci tangan, serta mengenakan masker. Bahkan, para wisudawan dan pengurus DPD mengenakan faceshield selama kegiatan.

Para wisudhawan tampak bahagia atas kelulusan mereka. Salah satu wisudawan, Agus Budiyanto menyatakan sangat bersyukur sudah menyelesaikan pawiyatan.

“Sejak kecil, saya sangat suka budaya Jawa. Saya suka nonton kethoprak dan juga wayang. Namun sayangnya, saya tidak menemukan komunitas yang tepat untuk menyalurkan kegemaran saya. Alhamdulillah, saya kenal dengan Permadani. Di sini, saya tidak hanya belajar bagaimana menjadi panatacara atau MC yang baik, tetapi juga belajar bahasa dan budaya Jawa lebih baik lagi,” kata Agus.

Baca Juga :  Bupati Sragen Mbak Yuni Resmikan Jembatan Butuh Penghubung Wilayah Kecamatan Plupuh dengan Masaran: Jembatan Ini Kenang-Kenangan Dari Saya Untuk Masyarakat Sragen

Dengan diwisudanya 31 purnawiyata Pawiyatan Panatacara Tuwin Pamedhar Sabda Permadani Bregada XXIV, lahirlah 31 panatacara baru yang telah siap menunjukkan darmanya kepada masyarakat dan juga budaya.

Tidak hanya berhenti di Bregada XXIV, saat ini DPD Permadani Sragen juga sedang menyelenggarakan pawiyatan bagi Bregada XXV di SMK Negeri 1 Tanon, Bregada XXVI di Kantor Arpusda Sragen, dan dalam waktu dekat Bregada XXVII di Ngargotirto, Sumberlawang.

Dengan adanya pawiyatan tersebut, diharapkan semakin banyak generasi yang mencintai budaya sendiri, utamanya budaya Jawa. Wardoyo