WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wonogiri memiliki banyak potensi atlet khususnya sepakbola. Pun prestasi yang ditunjukkan lumayan bagus.
Namun demikian, para atlet itu setelah lepas dari SMA banyak yang akhirnya berlabuh di klub sepakbola luar Wonogiri. Gegaranya ketiadaan anggaran untuk mengembangkan liga atau kompetisi sepakbola tingkat daerah.
Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Wonogiri, Sri Wiyoso, Rabu (24/3/2021) mengakui, saat masih usia SD, potensi atlet cilik sepakbola bisa ditampung di sejumlah Sekolah Sepakbola (SSB). Setelah lulus, juga sudah ada sekolah yang bersedia menggodoknya melalui rintisan kelas khusus olahraga (KKO) SMPN 2 Nguntoronadi. Ketika masuk SMA, juga sudah ada KKO SMAN Slogohimo yang siap mengglembleng.
Namun setelah lulus SMA, lantaran kompetisi maupun liga tingkat kabupaten tidak ada, para atlet berbakat tersebut akhirnya banyak yang kemudian pindah ke luar daerah seperti Solo, dan lainnya. Memang ada sejumlah klub lokal Wonogiri yang hingga masih eksis. Hanya saja untuk menghidupkan gairah persepakbolaan, perlu adanya campur tangan pemerintah.
“Sayang sekali, kita tidak bisa menampung mereka. Akhirnya mereka keluar dan mencari klub yang mau menampung mereka,” beber dia.
Padahal menurut dia, prestasi yang ditorehkan Wonogiri tak bisa dipandang sebelah mata. Klub Persiwi, salah satunya pernah menempati klasemen teratas divisi 2. Juga menelurkan sejumlah pemain top nasional, misalnya Ali Sunan, Ratmoko, maupun Awang Seto.
“Misalnya kita saat ini diperintah dan didanai untuk menggulirkan kompetisi, para pemainnya sudah siap. Klub-klub di tiap-tiap kecamatan itu aktif semua,” ujar Sri Wiyoso.
Menurutnya, di Wonogiri ini ada 12 klub sepakbola aktif terdaftar di Askab PSSI Wonogiri. Adapun nama-nama klub sepakbola itu di antaranya Puma Slogohimo, Andanu Girimarto, Persik Krisak, Joko Panambang Selogiri, Girimantara Pracimantoro, Baturetno FC dan lainnya.
Dia berharap, kelak bibit muda itu dapat ditampung untuk membela nama Wonogiri. Saat ini banyak bibit muda yang sangat potensial.
Hal itu dapat dilihat dengan adanya belasan SSB berdiri secara mandiri yang tersebar di sejumlah kecamatan. Selain itu ada lagi KKO SMAN 1 Slogohimo dan rintisan KKO SMPN 2 Nguntoronadi.
Meski baru di level sekolah, namun sepak terjang kedua tim ini tak diragukan lagi. Berbagai ajang kompetisi di eks Karesidenan Surakarta tersebut sudah mereka libas. Aria