![0503 - abdi](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2021/03/0503-abdi.jpg?resize=640%2C359&ssl=1)
YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jumlah pendaftar abdi dalem Kraton Yogyakarta ternyata masih jauh dari target.
Setelah melalui proses pengecekan identitas pendaftar, diketahui hanya ada 60 orang yang berminat mengabdikan diri.
Ketua Panitia Penerimaan Abdi Dalem Kridhomardowo, MB Brongtomadyo mengungkap dari 60 pendaftar yang berkas videonya telah diterima dan diseleksi, sebagian besar berusia 20 tahun sampai 35 tahun.
Rinciannya, mereka terdiri atas 23 orang pendaftar untuk golongan wiyaga, 10 orang pendaftar lebdaswara, 5 orang pendaftar pasindhen dan 23 orang pendaftar abdi dalem musikan.
Wiyaga merupakan penabuh gamelan dan pasindhen adalah penembang perempuan.
Kemudian, lebdaswara penembang laki-laki dan musikan atau korps musik yang bertugas memainkan alat musik.
”Masih muda-muda mayoritas sekitar usia 20-25 tahunan, yang 35 tahun sedikit,” kata Brongtomadyo, Kamis (4/3/2021).
Dari 60 orang itu, ternyata jumlah tersebut masih jauh dari target yang dibutuhkan Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo.
Menurutnya, KHP Kridhomardowo yang membidangi kesenian dan pertunjukan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat membutuhkan sebanyak 100 sampai 150 orang abdi dalem baru.
Meski belum mencapai target, namun rekrutmen itu sudah ditutup sejak 1 Maret 2021.
Pihak KHP Kridhomardowo bakal menyeleksi pendaftar yang sudah ada saja.
“Nanti tim penyeleksi akan memilih dan mengelompokkan siapa saja yang memenuhi persyaratan dan belum tentu semua diterima, pasti ada yang gugur, tapi ya kita lihat saja nanti,” ungkapnya.
Ditanya mengenai rekrutmen lanjutan, ia mengakui belum tahu kapan diadakan lagi.
Sebab, KPH Notonegoro selaku Penghageng KHP Kridhomardowo belum memberikan keputusan kapan akan membuka pendaftaran lagi.
KPH Notonegoro menambahkan, penerimaan abdi dalem ini merupakan yang pertama kali di KHP Kridhomardowo.
Sebelumnya, Tepas Tandha Yekti sudah pernah membuka rekrutmen terbatas untuk abdi dalem di tahun 2018.
“Ini kami sedang ujicoba pertama kali. Kami akan lihat apakah ini efektif atau tidak, efisien atau tidak. Butuh evaluasi,” tandasnya.