JOGLOSEMARNEWS.COM – Kucing mungkin menjadi hewan peliharaan paling lazim di Indonesia, selain anjing. Tak hanya yang dipelihara, kucing juga kerap ditemui hidup bebas di lingkungan rumah sehingga sering dianggap sebagai hewan paling mandiri.
Kucing juga kerap dianggap sebagai hewan predator yang ahli berburu, sehingga seringkali dipelihara untuk membasmi hama seperti tikus di rumah tinggal.
Selain itu, memelihara kucing juga ternyata dapat memberikan manfaat bagi kesehatan pemiliknya. Berikut ini 8 manfaat kesehatan yang bisa didapat dari memelihara kucing:
1. Membantu terapi penyembuhan
Kucing memiliki suara khas yang terdengar seperti dengkuran. Biasanya kucing mengeluarkan suara mendengkur saat merasa nyaman dan tenang, saat dielus, atau saat ingin mengungkapkan persahabatan dan cinta.
Faktanya, frekuensi suara dengkuran kucing cocok dengan frekuensi penyembuhan. Itulah mengapa dengkuran dikatakan sebagai semacam terapi untuk kucing dan bahkan mungkin untuk orang-orang di sekitarnya.
Suara dengkuran dapat terjadi pada frekuensi antara 20 dan 140 hertz. Kasus yang paling umum ditemukan pada kucing rumahan adalah mendengkur dengan frekuensi antara 20 hingga 50 hertz.
Getaran suara ini merangsang penyembuhan jaringan, terutama pada cedera yang memengaruhi tendon dan otot, baik pada kucing maupun bagi orang yang mendengarnya. Frekuensi ini juga mengurangi rasa sakit dan membantu meningkatkan kepadatan tulang.
2. Mengurangi kecemasan
Membelai hewan peliharaan bisa menjadi sesuatu yang dapat menenangkan hati. Penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhir telah menemukan bahwa memiliki kucing atau hewan peliharaan lain, dapat membantu menghilangkan stres dan kecemasan yang disebabkan oleh aktivitas sehari-hari.
Hal tersebut akan menjaga tingkat tekanan darah serta menurunkan detak jantung, yang akan membuat perasaan lebih rileks dan bebas dari rasa khawatir.
Karena itulah memiliki kucing di rumah dapat menjadi salah satu alternatif terbaik untuk tidak merasa kesepian dan benar-benar membantu mencegah kecemasan dan stres secara alami.
3. Membantu tidur nyenyak
Tidur dengan ditemani hewan peliharaan seperti kucing dapat membantu memberikan rasa lebih nyaman. Kucing biasanya akan mendekat saat tidur untuk mencari perlindungan dari pemiliknya.
Namun ternyata pemilik kucing peliharaan juga mendapatkan manfaat dari tidur bersama hewan peliharaan, terutama jika mengalami gejala kurang tidur karena intensitas kesibukan rutin dan akhirnya dapar tidur lebih nyenyak.
4. Membawa tawa dan kegembiraan
Kucing kerap bertingkah laku lucu dan menggemaskan. Mengikuti gerakan hewan peliharaan dan menyaksikan ekspresi serta perilakunya membuat pemiliknya lebih ceria.
Ada kasus di mana tidak mungkin memiliki hewan peliharaan di rumah. Namun, bukan berarti tidak boleh bersentuhan dengan hewan. Ada cara lain untuk mengalami aktivitas serupa, seperti melihat foto dan video di internet.
Faktanya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa menonton video kucing di internet menjadi salah satu hiburan paling populer, karena emosi yang muncul setelah menontonnya.
Sepertinya video ini dapat membangkitkan pikiran positif dan memberi lebih banyak energi kepada orang-orang yang berinteraksi dengan jenis konten ini.
5. Membantu orang dengan autisme berkomunikasi
Dalam beberapa kasus, orang dengan tipe autisme khusus mungkin merasa sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Terapi hewan telah terbukti menjadi salah satu cara yang paling membantu untuk membangun komunikasi.
Sebagian karena pasien merasakan hubungan yang lebih kuat dengan hewan. Sejalan dengan pemikiran yang sama, sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak yang memiliki hewan peliharaan merasa lebih tenang dan lebih bersosialisasi daripada mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan.
Saat membelai kucing, kadar oksitosin bisa meningkat dan meningkatkan kepercayaan dan cinta pada ikatan.
6. Membangun kekebalan anak terhadap alergi
Ada berbagai macam pendapat mengenai apa sebenarnya fungsi bulu kucing dan seberapa sering bulu tersebut rontok. Saat memiliki bayi kecil di dalam rumah, orangtua mungkin berpikir bahwa memiliki kucing yang berbagi rumah dengan mereka bukanlah ide yang baik.
Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak di bawah usia satu tahun yang memelihara kucing saat tumbuh dewasa lebih jarang memiliki alergi.
Hasil ini menunjukkan bahwa memiliki hewan peliharaan di awal kehidupan dapat membantu tubuh menahan diri dari alergi hewan di kemudian hari. Ini juga dapat membantu kita mengatasi masalah serupa lainnya, seperti alergi debu.
7. Melatih interaksi manusia
Meskipun kucing diyakini sangat mandiri, faktanya tetap bahwa mereka suka berinteraksi dengan manusia. Sebenarnya sebuah penelitian menyimpulkan bahwa banyak kucing lebih suka bersosialisasi daripada makan atau bermain dengan benda tertentu.
Dengan menghalangi mereka dari hal-hal ini, setelah beberapa jam, kebanyakan kucing memilih untuk mencari manusia untuk mendapatkan kasih sayang. Hanya sedikit yang lebih suka mendapatkan makanan daripada pelukan.
8. Pemilik kucing diyakini lebih pintar
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang memiliki anjing lebih aktif, supel, dan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan.
Sebaliknya, mereka yang memiliki kucing biasanya tertutup, lebih sering tinggal di rumah, dan menghabiskan waktu melakukan aktivitas yang lebih santai seperti menonton serial TV atau membaca tentang berbagai topik, dan lebih tertarik pada mata pelajaran budaya dan akademis.
Mungkin itulah sebabnya ditentukan bahwa pemilik kucing bisa lebih cerdas daripada pemilik anjing. Namun perlu diingat bahwa hasil ini hanya berdasarkan pada kepribadian dan minat yang berbeda dari setiap jenis pemilik, jadi masih jauh dari konklusif. Liputan 6