SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang warga Dukuh Nangsri, Desa Dawung, Sambirejo, Sragen ditemukan tewas membusuk di sungai di wilayah setempat, Senin (15/3/2021).
Pria bernama Siswanto (53) warga Dukuh Nangsri RT 26, Dawung, Sambirejo, Sragen itu ditemukan tak bernyawa setelah sempat lima hari menghilang dari rumah.
Korban ditemukan tersangkut di rumpun bambu di aliran Sungai Nangsri tak jauh dari rumah korban. Saat ditemukan kondisinya sudah membusuk, ada luka dan mengeluarkan bau menyengat.
Jasad pria malang yang diduga mengidap gangguan jiwa itu ditemukan kali pertama oleh Sarno (33) warga Ledoksari RT 29, Desa Dawung, Sambirejo, Sragen.
“Benar, kebetulan korban tetangga saya. Baru saja proses evakuasi berlangsung,” ujar Sekretaris Desa Dawung, Agung Raharjo kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (15/3/2021).
Agung menguraikan, korban ditemukan pertama kali oleh Sarno yang kebetulan tengah memancing di tepi sungai Nangsri. Saat ditemukan, posisi korban tersangkut pohon bambu.
Lokasi penemuan berjarak sekitar 300 meter dari rumah korban. Agung mengaku tidak mengetahui penyebab pasti tewasnya korban. Dugaan sementara, korban terpeleset dari atas hingga akhirnya tewas.
“Dugaannya terpeleset dari atas, itu lokasi agak dalam, sekitar tiga meter kedalamannya,” terangnya.
Agung menyebut, pihak keluarga sudah melapor tentang hilangnya korban dalam lima hari terakhir. Hingga ditemukan, keluarga sama sekali tidak mengetahui kemana dugaan korban pergi.
“Sudah hilang sekitar lima hari, keluarga tidak ada dugaan sama sekali dia kemana. Ketemu sudah jadi jenazah,” urainya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Wakil Ketua PMI Sragen Soewarno membenarkan penemuan mayat korban tersebut. Korban saat ini dievakuasi ke RSUD Sragen untuk dilakukan pemeriksaan forensik.
“Benar kita merespons laporan temuan jenazah di Sambirejo. Untuk jenazah korban saat ini sudah dievakuasi ke RSUD Sragen untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Terpisah, Kasubag Humas Polres Sragen AKP Suwarso dari hasil identifikasi petugas Inafis dan dokter puskesmas, tidak ditemukan tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban.
Luka yang ada di tubuh korban diduga
akibat terkena pohon bambu atau memar saat terjatuh.
“Tidak ada tanda- tanda kekerasan. Keterangan keluarga bahwa korban adalah ODGJ orang dengan ganguan jiwa dan sudah 5 hari hilang. Karena keluarga menolak dilakukan otopsi dan menerima sebagai musibah, jenazah korban langsung diserahkan untuk dimakamkan,” paparnya. Wardoyo