KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Sikap kepemimpinan tanggap Kades Harjosari, Karangpandan, Karanganyar, Sutarso (46) pantas untuk ditauladani.
Pasalnya, dirinya rela merogoh kocek pribadi untuk membiayai swab antigen mandiri terhadap lima orang warganya, Jumat (9/5/2021), menyusul diketahui terdapat satu ibu hamil berinisial DAR (20) yang dinyatakan positif Covid-19.
Langkah cepat itu dilakukan Kades Sutarso karena tidak mau ambil risiko terjadi penyebaran virus covid di desanya mengingat kejadian yang menimpa DAR (20) warga Dusun Tembok RT 01/07 tersebut tinggal dalam satu rumah bersama lima orang anggota keluarganya.
Sedangkan selama ini, sejak diketahui positif Covid-19, lima anggota keluarga itu masih tinggal dalam satu rumah tanpa isolasi mandiri dan tanpa pencegahan apapun.
“Soal biaya itu tidak usah dibahas yang jelas kami kasihan sekaligus khawatir terhadap keluarga tersebut sehingga lima orang itu saya paksa untuk swab antigen mandiri di rumah sakit Fatima di Karangpandan, ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (9/4/2021).
Sutarso menegaskan, soal Covid-19 tidak bisa untuk main-main atas alasan apapun, karena Covid-19 mengancam nyawa.
Apalagi,lanjut Sutarso dimensinya orang yang terkena Covid-19 adalah kemanusiaan. Artinya, entah yang terkena Covid-19 itu miskin atau kaya, yang jelas pemerintah desa harus berada di garda terdepan untuk melakukan tindakan darurat.
“Setelah dua jam menunggu pada Jumat petang, akhirnya Alhamdullilah kelima orang warga Dusun Tembok RT 01/07 hasil swab antigen diketahui negatif sehingga dirinya lega sebab jika kelimanya positif berarti satu keluarga itu berpotensi menjadi Klaster baru,” ujarnya.
Meski hasil swab-nya negatif, Kades Sutarso tetap tidak mau ambil risiko dan meminta kelima orang itu menjalani isolasi mandiri dan diusahakan tidak berinteraksi dengan DAR (20) yang hingga sekarang masih dinyatakan positif Covid-19.
Dan sebagai kompensasi perintah untuk isolasi mandiri tersebut, Kades Sutarso langsung memberikan bantuan dua paket Sembako untuk persediaan selama 14 hari.
Dirinya berharap setelah isolasi selama 14 hari DAR (20) bisa sembuh dan begitu juga kepada lima orang anggota keluarganya tidak tertular.
Diakui Sutarso, langkah cepat yang dilakukan Pemdes Harjosari tersebut tepat dan tidak menyalahi aturan. Sebab jika harus menunggu program swab gratis dari pemerintah masih cukup lama dan tak tentu kapan waktunya.
Sedangkan kondisi lima orang dalam satu keluarga itu mengkhawatirkan.
“Kalau sudah urusan nyawa bagi kami solusinya cepat mengambil tindakan dan bukan menunggu karena sekali lagi Covid-19 itu sangat berbahaya,” imbuhnya. Beni Indra