SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Program layanan aduan dan laporan masyarakat melalui kanal WhatsApp (WA) Center yang dirintis Polres Sragen kebanjiran pesan dari masyarakat.
Namun layanan WA Center di nomor 08877110110 yang dilaunching Februari lalu itu juga tak jarang kebobolan pesan warga yang iseng terutama dari emak-emak.
Fakta itu diungkapkan Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi di Mapolres Sragen dua hari lalu. Ia mengatakan secara umum, sejak dilaunching sebulan lalu, aktivitas laporan dan aduan yang masuk cukup banyak.
Per hari setidaknya ada 18-25 laporan atau peminta informasi. Namun selain laporan dan aduan, ada pula beberapa warga yang mengirimkan pesan di luar konteks.
Ia mengatakan dari belasan hingga puluhan pesan yang masuk perhari, ada warga yang entah iseng atau ada maksud lain, juga mengirimkan pesan nyeleneh ke WA center ini.
Misalnya ada sejumlah warga emak-emak yang justru mengirim pesan isinya minta berkenalan dengan polisi.
Bahkan ada yang minta dikirimi foto polisi yang sedang bertugas atau piket. Sampai ada pula pesan dari ibu-ibu yang mencurahkan isi hati (curhat) permasalahan rumah tangganya.
“Pernah ada yang iseng seperti mengajak kenalan atau mau minta kirim foto petugas yang sedang berjaga. Ada lagi beberapa, hal-hal yang sifatnya sepele seperti itu,” papar Kapolres.
Tidak hanya pesan nyleneh, WA Center juga pernah kebobolan mendapat pesan fiktif. Warga tersebut melaporkan sebuah kejadian, namun ternyata setelah anggota ternyata tidak ada kejadian.
“Tapi tidak apa-apa, kita tidak ada masalah. Kami anggap itu sebagai kegiatan patroli saja. Untuk yang iseng, pertama kami ingatkan namun kalau sampai yang kedua, nomornya akan kami blokir,” urai Kapolres.
Meski dibobol pesan iseng hingga fiktif, Kapolres menyebut tidak masalah. Hal itu disikapi dengan lebih selektif terutama dengan pesan yang iseng dan di luar konteks.
Meski demikian, pihaknya mengapresiasi respons masyarakat yang terbilang tinggi dalam memanfaatkan layanan WA Center.
Butuh Informasi
Kapolres mengatakan dari pesan yang masuk, tak sedikit yang meminta informasi secara responsif. Misalnya saat ini masyarakat masih banyak yang membutuhkan informasi terkait pelayanan baik di lalu lintas, Intel, SKCK.
Termasuk pengaduan jika ada kerumunan saat PPKM mikro saat ini.
“Seperti contoh kita mendapatkan laporan dari ibu-ibu yang merasa tidak nyaman adanya kerumunan anak muda di depan rumahnya, akhirnya kami tindak, kami kirim foto dan ibu tersebut puas dengan pelayanan kami,” katanya.
Menurutnya, laporan WA Center tersebut memang dibuka 24 jam. Di setiap akhir pekan atau hari Minggu baru dilakukan pengklasifikasian laporan.
Tim yang menangani juga melakukan evaluasi laporan mana yang perlu diperbaiki atau dilakukan di pekan selanjutnya.
“Secara umum antusias warga sangat baik. Per hari, laporan yang kami dapat ada 18-25 laporan atau peminta informasi,” ujarnya.
Kapolres menegaskan program WA Center itu diharapkan mendekatkan akses laporan sehingga tak ada lagi jarak antara masyarakat dengan Polri.
Layanan itu juga diharapkan memudahkan masyarakat sehingga tidak ada lagi istilah masyarakat harus kenal polisi terlebih dahulu untuk bisa mengadukan segala permasalahannya.
Hal itu juga sebagai implementasi program dari Kapolri yakni menjadikan Polri yang Presisi.
“Kami memegang prinsip bahwa sebuah program akan berkelanjutan manakala kemanfaatan dirasakan,” tandasnya. Wardoyo