JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Mengupas Warung Selat Segar dan Sup Matahari Bu Carik Sepuh yang Jadi Primadona hingga Luar Kota. Pelanggan dari Malang sampai Jakarta, Siapkan 3 Menu Baru dan Oleh-Oleh Khas Sragen (Bagian 3)

Kepala SMK Binawiyata Sragen, Saimin Samsuri bersama rekannya dari luar kota sedang reuni kecil-kecilan dan ketagihan lezatnya selat di Warung Bu Carik Sepuh. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski baru setahun berdiri, citarasa dan kelezatan menu di warung selat segar dan sup matahari Bu Carik Sepuh di Jetak, Sidoharjo, Sragen ternyata sudah terkenal di mana-mana.

Tak hanya pelanggan lokal Sragen dan sekitarnya, menu selat segar dan sup di warung itu juga banyak datang dari luar kota.

Mayoritas penasaran dan singgah di warung ketika mudik atau tengah melintas di wilayah Sragen. Mereka datang dari wilayah Jatim hingga Ibukota Jakarta.

“Banyak pelanggan dari luar kota kalau lewat Sragen mesti singgah kemari. Ada yang dari Malang, Semarang, Bandung dan Jakarta juga. Mereka kadang lewat Tol keluar dari exit Pungkruk langsung mampir sini, baru kemudian melanjutkan perjalanan,” papar putri Bu Carik Sepuh, Christina Carly Dwisakti.

Sosok Bu Carik Sepuh, Sri Sarmeni, perintis warung selat segar dan sup matahari Bu Carik Sepuh di Jetak, Sidoharjo, Sragen. Foto/Wardoyo

Tekad Keras

Ia menuturkan berkat ketekunan menjaga citarasa, pelanggan di warung milik ibunya itu terus bertambah. Kian bertambahnya pelanggan, membuat omset pun terdongkrak naik.

Dari awal hanya 40 porsi perhari hingga kini bisa mencapai 400 porsi perhari. Peningkatan omzet itu membuat jumlah tenaga yang dipekerjakan pun juga bertambah.

“Dulu awalnya hanya saya dibantu anak saya saja. Tapi setelah ramai sekarang nambah-nambah tenaga sampai 9 orang. Yang di depan ada 3 orang, di belakang yang memasak ada 5 orang. Anak-anak ada 4 dibantu anak mantu juga,” terang Bu Carik Sepuh, Sri Sarmeni.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Ia mengaku sangat bersyukur warung yang dirintisnya bisa berkembang dan diterima pasar. Ia pun sempat mengenang perjuangan kerasnya dari awal ketika masih merintis dan berjuang mengenalkan menunya dari nol.

Bahkan di awal rintisan, sempat hanya laku sedikit. Namun berkat kegigihan dan tekad besarnya bersama anaknya, akhirnya perlahan warungnya bisa dikenal dan ramai hingga sekarang.

“Namanya jualan, kadang laku kadang enggak. Terutama pas di awal-awal itu sempat hanya laku beberapa saja. Tapi saya punya tekad, pokoknya kalau kita berusaha pasti akan diberi kemudahan. Puji Tuhan lama-lama makin dikenal sampai sekarang,” tuturnya.

Tambah Menu Baru

Sementara, putrinya Chatarina Fibri Wulandari menyampaikan selain penetrasi dan promosi lewat jejaring pertemanan dan media sosial, salah satu kiat untuk menjaga performa warung adalah mempertahankan citarasa menu.

Kemudian, pihaknya juga terus berkreasi dan berinovasi untuk menambah menu agar makin menyediakan banyak pilihan ke pelanggan.

Pelayanan ramah ke pelanggan. Foto/Wardoyo

Selain mempertahankan dua menu andalan yakni selat segar dan sup matahari, saat ini juga berkreasi dengan menu baru. Yakni sup iga, sup galantin, sup ayam, asem-asem ayam hingga iga bakar dan penyet.

Varian menu baru itu akan dirilis bulan puasa ini. Kemudian untuk mempersiapkan buka puasa, juga akan ditambah dengan menu kolak.

Oleh-Oleh Khas

Sementara, untuk memenuhi harapan pelanggan luar kota, pihaknya juga tengah menyiapkan oleh-oleh yang bisa bertahan lebih dari sehari.

Baca Juga :  Karang Taruna Bina Karya Muda di Sragen Menggelar Acara Takbir Keliling Hari Raya Idul Fitri 1445 H Diiringi Musik Drumband

“Tamu-tamu luar kota banyak yang minta dibuatkan menu seperti frozen food. Rencananya kami akan buat sosis basah, tahu bakso dan bakso bakar biar bisa dijadikan oleh-oleh khas Sragen dari sini. Karena selama ini belum ada oleh-oleh khas. Karena kemarin banyak yang dari luar kota yang telepon minta dikirim sosis. Bahkan ada dari Jatim dan Irian sama Ambon juga,” tuturnya.

Bu Carik Sepuh (tengah) dan dua putrinya, Christina (kanan) dan Catharina (kiri). Foto/Wardoyo

Meski terus berinovasi, Fibri yang bertugas meracik resep di dapur, mengaku tidak akan meninggalkan ciri khas selat segar dan sup matahari yang selama ini menjadi ikon warung ibunya.

“Dan rasa harus tetap jadi yang utama,” tukasnya.

Ia menambahkan sejak viral dan ramai diburu pelanggan, omzet memang melonjak drastis. Biasanya waktu paling ramai adalah pas jam makan siang kantoran antara jam 12.00 sampai 13.00 WIB dan akhir pekan.

Saat jam siang, bahkan kadang pembeli harus ngantri dan parkiran sampai penuh. Bahkan kadang pelanggan sampai menunggu dulu karena lima lokasi yang disediakan sudah penuh oleh pengunjung.

“Kami juga melayani pesanan acara pengajian, pertemuan RT RW dan acara rapat dinas atau instansi. Kita juga sudah ada layanan online melalui Gofood dan Grabfood. Untuk pemesanan bisa menghubungi no 082301840064,” pungkasnya. (Wardoyo/Habis)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com