SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi nyleneh geng remaja asal Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen yang nekat mandi rame-rame di atas truk berjalan mendadak viral di media sosial.
Yang membuat miris, dari 11 pelaku di video mandi rame-rame itu, 2 di antaranya remaja perempuan. Semua masih berusia remaja antara 15 sampai 20 tahun.
Dalam video yang sempat heboh beberapa hari lalu itu, kedua cewek ABG itu terekam saat duduk di kemudi depan truk. Mereka nyetir dan ngenek.
Anehnya meski perbuatan mereka melanggar aturan, si cewek yang nyetir malah melambaikan tangan sementara yang ngenek berusaha menutupi wajah pakai tangan.
Aksi nekat belasan remaja itu terungkap ketika video ciblon on the truk mereka viral di media sosial dua hari laku.
Mereka nekat melakukan aksi ekstrim dengan mandi rame-rame di atas bak truk yang sedang berjalan.
Tak ayal, polisi pun langsung bergerak cepat memburu para pelaku ciblon di atas truk itu. Tak butuh waktu lama, Sabtu (17/4/2021) sore, polisi berhasil melacak identitas armada truk dan kemudian menciduk rombongan remaja aktor videonya.
“Yang nyetir dan keneknya cewek masih remaja juga. Mereka rata-rata usia 15 sampai 20 tahun,” papar Kasatlantas Polres Sragen AKP Ilham Syafriantoro Sakti melalui Kanit Patroli, Ipda Joni Kurniawan kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (18/4/2021).
Ipda Joni membenarkan pihaknya telah menindaklanjuti kasus video ciblon di atas truk itu.
Sebanyak 9 remaja laki-laki dan 2 perempuan langsung dipanggil dan diklarifikasi di Satlantas Polres Sragen. Mereka terdeteksi berasal dari Desa Banaran, Sambungmacan.
Di hadapan polisi, mereka beralibi bahwa aksi mandi di bak truk yang diberi terpal dan diisi air itu sudah dilakukan rutin setiap tahun menjelang bulan Ramadhan. Mereka juga berdalih aksi itu hanya dilakukan iseng semata.
Aksi mandi bareng di atas truk itu dilakukan dari Sambungmacan ke Sragen Kota. Namun dari video yang diunggah, aksi mereka terekam saat melintas dari arah timur Makam SI Sragen Kota menuju ke barat lalu balik lagi ke timur.
“Kemarin sudah kita panggil dan kita klarifikasi. Mereka seluruhnya anak muda dari Kampung Banaran Sambungmacan. Alasannya hanya iseng dan itu tradisi tahunan menyambut awal ramadhan dan tahun ini mereka laksanakan lagi dan termonitor di media sosial,” jelas Ipda Joni.
Para remaja itu kemudian diberikan pembinaan bahwa apa yang dilakukan itu melanggar peraturan.
Selain kendaraan truk tidak diperuntukkan mengangkut orang, aksi mereka mandi di atas truk yang berjalan juga membahayakan keselamatan mereka dan pengguna jalan lainnya.
Selanjutnya, mereka diminta membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya lagu dan diketahui Kades setempat.
“Kami tekankan bahwa dari Satlantas Polres Sragen melihat bahwa tindakan itu (mandi di truk) itu menyalahi aturan peruntukkan dan membahayakan,” tandasnya.
Kaur Mintu Polres Sragen, Ipda Supriyanto menambahkan aksi geng itu terlacak setelah video mereka viral di media sosial Sabtu (17/4/2021).
Dari video itu, kemudian tim bergerak melacak identitas armada hingga kemudian mendeteksi semua remaja yang mandi di atas truk.
Dari hasil klarifikasi, video itu direkam oleh orang lain atau bukan rombongan mereka. Si perekam adalah pengendara motor yang melintas dan sempat bilang akan memviralkan aksi para remaja itu.
“Untuk perekam dan pengunggah video sudah kami tembusi ke akunnya agar segera menghapus atau men-take down video itu. Karena itu tidak pantas diunggah ke publik apalagi tidak mencerminkan budaya warga Sragen tertib berlalulintas. Mudah-mudahan bisa menjadi pembelajaran bagi mereka dan masyarakat secara umum agar tidak mengulangi atau melakukan hal yang sama,” tandasnya. Wardoyo