WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Hingga hari ketiga pasca tersumbatnya luweng di Dusun Guntur, Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, genangan masih saja terjadi. Kendati tidak lagi ada di dalam rumah penduduk.
Pemerintah kecamatan setempat menyatakan genangan itu disebabkan luweng yang mampet. Hingga saat ini, kerugian akibat bencana banjir belum dapat ditentukan.
“Masih ada sejumlah titik yang tergenang,” ungkap Camat Paranggupito Sulistyani, Jumat (9/4/2021).
Dia membeberkan, banjir di Gunturharjo terjadi sejak Selasa (6/4) malam. Hingga hari ketiga pasca munculnya genangan masih ada sejumlah titik yang tergenang air.
Lokasi yang masih tergenang rata-rata berada di sekitar area luweng. Akibatnya, lapangan dan juga lahan pertanian warga setempat yang ditanami kacang dan ketela pohon masih terendam.
“Untuk air yang awalnya dalam rumah sudah surut,” sebut dia.
Sulistiyani menyatakan, saat kejadian itu sebanyak 13 rumah warga Desa Gunturharjo terendam. Saat ini, mereka sudah menempati tempat mereka masing-masing. Selain itu, akses jalan menuju Pantai Klayar, Pacaitan, Jatim sudah kembali normal.
“Sebenarnya kalau pembersihan luweng itu masyarakat rutin melakukannya. Tapi entah kenapa kemarin itu bisa tersumbat, mungkin karena aliran terlalu deras hingga membawa sampah dan lainnya,” kata dia.
Lebihlanjut Sulistiyani dikatakan, adanya fenomena cuaca ekstrem belakangan ini membuatnya was-was akan kembali terjadi banjir di dua wilayahnya. Yakni Desa Paranggupito dan Desa Gunturharjo.
Khusus di Paranggupito, pihaknya tengah melakukan kajian dan pencermatan terkait penyebab banjir yang terjadi Selasa malam. Sebab, ada kemungkinan banjir terjadi bukan karena tersumbatnya mulut luweng akan tetapi disebabkan tidak adanya saluran pembuangan air. Banjir di Paranggupito cepat surut.
Soal kerugian materiil yang timbul, belum dapat memastikan. Aris