KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabar gembira untuk masyarakat Indonesia termasuk di Kabupaten Karanganyar. Pasalnya, mulai Mei 2021 anak-anak buruh yang masih sekolah, yang ayah atau ibunya meninggal dunia, bakal menerima beasiswa dari BP Jamsostek.
Besarnya beasiswa tak tanggung-tanggung, karena diberikan mulai dari usia TK hingga lulus Sarjana (S-1). Beasiswa akan diberikan secara kontinue per tahun, yang jumlah totalnya mencapai Rp 174 juta per dua orang anak.
Demikian dijelaskan oleh Kepala BP Jamsostek Cabang Karanganyar, Gunadi kepada Joglosemarnews.
Gunadi mengatakan, di Kabupaten Karanganyar, mulai bulan Mei 2021 beasiswa telah disalurkan kepada 92 siswa dengan nominal sebesar Rp 355 juta.
Sedangkan kategori penerima beasiswa adalah anak dari peserta PT BP Jamsostek yang meninggal dunia, baik karena kecelakaan kerja maupun yang meninggal di luar kecelakaan kerja.
Gunadi mengatakan program beasiswa kemanfaatan BP Jamsostek itu merupakan angin segar bagi para buruh peserta Jamsostek.
Pasalnya, walaupun peserta sudah meninggal dunia, maksimal dua anaknya akan mendapatkan beasiswa.
“Mei ini kami sudah serahkan beasiswa untuk 92 siswa mulai dari TK, SD, SMP hingga Sarjana S-1 dari anak buruh yang orang tuanya meninggal karena kecelakaan kerja maupun di luar kecelakaan kerja,” ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (25/5/2021).
Menurut Gunadi, program itu terus berjalan dan bertambah penerimanya setiap bulannya karena dalam setahun terdapat buruh yang meninggal dunia.
Adapun prosedurnya, jika ada buruh yang ikut program BP Jamsostek meninggal dunia, maka BP Jamsostek berkoordinasi dengan perusahaan si buruh untuk memproses berkas administrasinya.
“Mudah kok jika ada yang meninggal lalu kita proses selanjutnya seminggu beasiswa bisa cair,” ujarnya.
Adapun besaran beasiswa tersebut bervariasi sesuai tingkat pendidikan siswa. Yang terkecil untuk siswa TK sebesar Rp 2 juta per tahun hingga kuliah S-1 sebesar Rp 12 juta per tahun.
Wahyati (30), isteri dari Bayu Sasongko buruh PT SKI, Jaten mengaku terharu saat tiba-tiba didatangi petugas dari BP Jamsostek Karanganyar dan diberi bantuan beasiswa tersebut.
“Jujur saya menangis kaget ternyata setelah suami saya meninggal dunia kecelakaan kerja saya dapat beasiswa ini,” ungkapnya.
Wahyani tidak menyangka bakal mendapatkan bantuan beasiswa setiap tahun untuk anaknya yang masih usia TK hingga kelak kuliah.
“Saya menjadi bersemangat lagi karena jatah biaya sekolah anak saya ada yang nanggung dari BP Jamsostek,” tandasnya. Beni Indra