SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Jajaran Polresta Solo mencatatat ada 7.396 kendaraan dengan nomor polisi luar Solo yang diperiksa saat Operasi Ketupat Candi di Solo.
Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Adhytiawarman Gautama Putra memaparkan, kendaraan yang terjaring operasi penyekatan merupakan kendaraan pemudik, maupun masyarakat yang hendak masuk namun tak dilengkapi dengan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).
Dua titik yakni Simpang Faroka dan Jurug jadi lokasi terbanyak kendaraan terjaring penyekatan.
“Untuk kendaraan dari luar Solo, setiap hari menyentuh angka 200. Ada 219 kendaraan diputar balik, dan 515 pemudik memilih putar balik sendiri,” kata Adhyt mewakili Kapolesta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Rabu (19/5/2021).
“Kemudian kita melakukan skrining terhadap 252 orang dan hasilnya negatif dan hasilnya negatif. Langsung kita arahkan ke lokasi karantina,” paparnya.
Meski ribuan kendaraan terjaring operasi, Adhyt menyebut tak ada kejadian pengendara yang marah-marah ketika kita hentikan seperti didaerah lain.
Pemudik dinilainya paham jika petugas gabungan sedang menjalankan tugas.
“Kemudian arus lalu lintas dari H-, hari H, serta H+ lebaran cenderung landai, tidak ada kepadatan sehingga tidak dilakukan rekayasa lalu lintas,” tambah Kasatlantas.
Ditambahkan Kasatlantas kendaraan yang terjaring penyekatan di merupakan kendaraan pribadi. Adhytia menjelaskan, untuk sepeda motor yang memasuki kota Solo jarang yang mengunakan pelat luar daerah.
“yang paling banyak kita temukan, plat luar tapi pengendaranya warga Solo dan sekitarnya. Belum melakukan balik nama, atau warga luar yang sudah lama domisili di Solo tapi belum ganti KTP serta mahasiswa yang belajar di Solo,” pungkasnya. Prabowo