Beranda Daerah Semarang Covid-19 Mengganas, 6 Desa di Kecamatan Jepang Kudus Dilockdown. Kapolda Serukan Tutup...

Covid-19 Mengganas, 6 Desa di Kecamatan Jepang Kudus Dilockdown. Kapolda Serukan Tutup Tempat Kerumunan, Wisata, dan Ziarah!

Kapolda Jateng saat kunjungan ke Kudus. Foto/Humas Polda

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengingatkan Forkopimda Kudus bahwa keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi.

Karenanya, Forkopimda Kudus diharapkan tidak ragu dalam melakukan tugas-tugas untuk mencegah penularan covid-19 semakin luas.

Hal itu disampaikan Kapolda saat meninjau Kabupaten Kudus yang menjadi daerah yang mengalami kenaikan angka Covid-19 signifikan.

Kedatangannya ke kabupaten tersebut bersama Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto. Diketahui sebelumnya, lonjakan angka Covid-19 di Kabupaten Kudus mencapai 806 orang.

“Jangan ragu-ragu untuk menutup tempat kerumunan seperti tempat wisata, makam, bahkan tradisi lebaran. Silakan ditiadakan sementara,” kata Kapolda Jateng, Kamis (27/5/2021).

Kapolda menyatakan siap memberi bantuan pada Forkopimda Kudus membantu menekan angka Covid-19 di wilayah tersebut.

Bahkan, Polda Jateng menyatakan siap menurunkan Tim Mabes Polri dari Pusdokes Mabes untuk bantu tenaga kesehatan.

“Polda Jateng siap bantu dorong tenaga Brimob sesuai kebutuhan untuk Pemda Kudus. Kami juga akan bantu sebanyak 14 Velbed dan tenda bila dibutuhkan dan sesuai permintaan,” sebutnya.

Irjen Pol Ahmad Luthfi menuturkan, salah satu kecamatan di Kabupaten Kudus yaitu Kecamatan Jepang terdapat 146 warga positif Covid-19.

Dari jumlah tersebut, beberapa warga ada yang dirawat dan ada juga yang melakukan isolasi mandiri. Petugas juga melakukan tracking terhadap 30 orang dan ditemukan 1 orang positif Covid-19.

Baca Juga :  Gandeng KPID, Kemenag Jateng Akan Pantau Siaran Keagamaan

Untuk mengatasi hal tersebut Kapolda Jateng bertindak cepat dengan mengarahkan anggotanya untuk membentuk kompi/pleton siaga gabungan TNI-Polri, Nakes, Satpol PP, sebagai power hand yang siap digerakkan kapanpun.

“Khususnya kampung zona merah. Silahkan bentuk kompi/pleton petugas gabungan sebagai power hand untuk Pak Bupati,” kata Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Kapolda mengimbau pada warga yang dinyatakan positif dan melakukan Isolasi mandiri agar tetap menjaga kesehatan diri sendiri dan tidak keluyuran.

“Untuk warga yang dinyatakan positif dan sedang isolasi jangan keluar kemana-mana dulu. Harus diawasi ketat oleh petugas posko PPKM Mikro dan setiap 2 kali sehari di cek kondisi kesehatan. Makan minumnya, obat-obatan dan vitamin,” jelasnya.

Lonjakan Angka Covid-19 di Kudus
diperkirakan terjadi saat Lebaran Idul Fitri banyak warga melakukan anjangsana pada keluarga dan tetangga tanpa mengindahkan prokes.

Pengunjung tempat wisata yang meningkat, dan pengunjung Tempat pemakaman (ziarah kubur) yang tak terbendung.

Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto berikan saran untuk buat selebaran himbauan bahwa covid 19 saat ini meningkat di Kabupaten Kudus.

“Beri informasi juga pada masyarakat bahwa RS penuh kemudian bagikan pada warga door to door,” terang Pangdam.

Baca Juga :  Terdorong Hati Nurani, Purnawirawan Polri di Jawa Tengah Deklarasi Dukung Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

Selain itu Tempat wisata dan peziarah hanya khusus untuk warga lokal dan dilarang bagi warga pendatang agar di cek KTPnya. Kapolda Jateng minta agar seluruh petugas Polri harus sehat terlebih dahulu sebelum menyehatkan warga.

Sampai saat ini menurut Bupati Kudus HM Sutopo, tempat wisata yang langgar prokes sudah dilakukan penutupan dan pembatasan jumlah pengunjung.

“Sekitar 90% Rumah sakit di Kudus sudah terisi,” ungkap HM Sutopo.

Ada 6 Desa zona yang dilockdown dan dijaga oleh satgas covid yaitu Desa Jati Wetan, Desa Janggalan, Desa Jepang, Desa Payaman, Desa Kerjasan, dan Desa Panjunan. Wardoyo