SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pelaku usaha di bidang perhotelan pasrah dengan kebijakan larangan mudik yang diterapkan pemerintah. Sepekan menjelang lebaran, okupansi hotel di Solo dapat dikatakan nyaris tidak bergerak.
Humas PHRI Solo, Sistho A Srestho mengatakan, okupansi hotel menjelang lebaran tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Dia mengakui, dampak larangan mudik sangat besar pada bisnis perhotelan.
“Hampir tidak terlihat adanya kenaikan sama sekali. Masih di bawah 10 persen. Artinya, ini tamu masih wait and see. Dan kita tidak bisa berbuat apapun selain pasrah,” ujarnya, Kamis (6/5/2021).
Kendati demikian, Sistho tetap berharap pemerintah seimbang menerapkan kebijakan yang mengakomodasi kesehatan dan pemulihan ekonomi di masa pandemi ini.
“Kita masih wait and see. Strateginya apa untuk mendongkrak bisnis ini? Ya bagaimana bisa dilakukan strategi kalau tamunya saja tidak ada?” pungkasnya.
Seperti diketahui, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tetap membuka tempat wisata meskipun ada larangan mudik.
“Tempat wisata tetap dibuka. Tapi tetap nanti diterapkan prokes dengan ketat dan pembatasan pengunjung,” tukasnya. Prihatsari