Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Desa Jimbar Kecamatan Pracimantoro Wonogiri Gudangnya Petani Milenial, Banyak Perantau Muda Mudik dan Raih Penghasilan Menggiurkan. Desa Jimbar Juga Terbaik se-Wonogiri dan Masuk 3 Besar Jateng

Lahan pertanian di Wonogiri.JSNews/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Desa Jimbar Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri merupakan gudangnya petani milenial. Banyak perantau berusia muda memilih pulang kampung di Jimbar dan menjadi mengembangkan bisnis di bidang pertanian.

Hasilnya sangat menggiurkan. Pendapatan sebagai petani ternyata tidak kalah dari pekerja kantoran.

Bupati Joko Sutopo mengatakan Desa Jimbar Kecamatan Pracimantoro sukses meraih juara lomba desa tingkat Kabupaten Wonogiri. Desa tersebut juga masuk nominasi tiga besar lomba desa tingkat Provinsi Jateng.

“Ada tiga poin penilaian yang membuat desa tersebut layak menjadi juara. Yakni penilaian bidang tata kelola pemerintahan, pemberdayaan dan pembinaan masyarakat. Desa Jimbar unggul di tiga poin itu,” ujar Bupati usai menyerahkan penghargaan lomba desa di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (27/5/2021).

Menurut Bupati, setiap desa harus mempunyai semangat untuk berkompetisi. Desa Jimbar yang kini maju ke tingkat Provinsi Jateng dapat menjadi motivasi bagi desa lainnya.

Terpisah Kepala Desa (Kades) Jimbar Sutrisno membeberkan, inovasi mempunyai poin tertinggi dalam penilaian. Ada tiga inovasi unggulan desa tersebut. Yakni penerapan jam belajar masyarakat, perubahan mindset petani muda bergaya dan inovasi e-government untuk mempermudah pelayanan surat-menyurat di Desa Jimbar.

Perubahan mindset petani muda bergaya menjadikan generasi muda sebagai petani modern yang berorientasi bisnis. Hal itu mampu menjawab tantangan masa pandemi COVID-19. Banyak perantau yang pulang kampung karena kehilangan pekerjaan di kota kemudian menjadi petani.

“Penghasilan dari bertani secara modern ternyata tidak kalah dengan pekerjaan kantoran,” beber dia.

Khusus penerapan jam belajar masyarakat tertuang dalam Peraturan Desa (Perdes) no 4/2019. Selama jam 17.30-19.30, masyarakat harus mematikan TV dan ponsel. Waktu itu digunakan untuk belajar, aktifitas keagamaan, berkumpul keluarga dan sebagainya.

Pihaknya juga menyiapkan sanggar belajar yang di dalamnya diisi dengan Perpustakaan Desa dan bimbingan belajar. Relawan Kloso Mendong dibentuk untuk berkeliling desa, melakukan sosialisasi terhadap anak-anak dan orang tua.

Sementara inovasi e-government dilakukan dengan membuat aplikasi pelayanan publik Desa Jimbar. Masyarakat bisa mengurus surat-menyurat melalui online dan mengakses informasi mengenai desa.

“Tidak perlu ke kantor, surat akan diantar ke rumah,” tandas dia. Aris

Exit mobile version