SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Desa Kaliwedi mewacanakan bakal memperluas budidaya buah kelengkeng di lahan tanah kas desa.
Tak tanggung-tanggung, lima hektare lahan kas desa disiapkan untuk pengembangan budidaya kelengkeng. Wacana itu mencuat menyusul kesuksesan budidaya kelengkeng yang saat ini dikelola kelompok tani desa setempat.
Dari 200 pohon kelengkeng yang ditanam di lawan sewaan dan kini sudah berumur 3 tahun, telah mampu menghasilkan panenan Rp 1 juta per pohon.
“Yang dikelola kelompok tani itu ada 200 pohon dan sekarang sudah panen. Kalau dibuat rata-rata per pohon sudah menghasilkan Rp 1 juta. Nanti kalau umurnya sudah 5 tahun, satu pohon sekali panen bisa Rp 3,5 juta. Keunggulannya masa berbuahnya bisa kita atur, bisa dibuat berkesinambungan jadi buah itu ada terus,” papar Kades Kaliwedi, Daryono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (19/5/2021).
Kehadiran budidaya kelengkeng itu sejak awal sudah dirintis untuk mewujudkan Kaliwedi sebagai desa wisata petik buah.
Bahkan, keberadaan kebun kelengkeng itu juga membuat Dinas Pertanian Sragen mendorong untuk memperluas dan siap membantu pengembangannya.
“Makanya kita sudah siapkan 5 hektare lahan kas desa untuk itu. Perkiraan butuh 2000 bibit. Kemarin dari Bu Kepala Dinas dan Sekretarisnya datang meninjau langsung ke lokasi dan menyatakan siap membantu,” terangnya.
Daryono mengapresiasi dan menyambut positif dukungan Dinas Pertanian itu.
Namun ia berharap jika dibantu bibit, harus benar-benar yang berkualitas unggul sehingga memiliki daya jual untuk wisata maupun keunggulan buah yang dihasilkan.
“Apalagi sini juga sudah ada teknologi budidaya buah melon melalui green house dan berhasil diterapkan Mas Gilang. Meski masih mahasiswa dia sudah sukses membudidayakan melon melalui green house. Makanya nanti dengan perluasan lahan kelengkeng, akan makin mendukung program Desa Wisata di Kaliwedi. Sehingga ke depan bisa menjadi desa mandiri,” jelasnya.
Untuk pengembangan 5 hektar kebun kelengkeng itu, nantinya diwacanakan akan dikelola oleh BUMDes. Saat ini BUMDes yang dirintis sejak 2013, sudah mampu menelorkan beragam inovasi dan memiliki sumber pendapatan.
Di antaranya unit simpan pinjam, pengelolaan Pamsimas, water boom jambangan permai, dan satu lagi yang sedang dirintis adalah pelayanan internet masuk desa. Wardoyo