Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pemecatan 75 Pegawai KPK Picu Polemik di Dunia Nyata dan Jagad Maya, Tagar yang Baru Tren: Berani Jujur Pecat

Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi, melakukan aksi damai mendesak Ketua KPK Firli Bahuri mengikuti tes wawasan kebangsaan dan antikorupsi, di gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/5/2021). Aksi ini digelar pasca pengumuman sejumlah pegawai KPK yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Penonaktifan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk para penyidik senior, jujur dan berintegritas,  memunculkan polemik, bahkan di dunia maya.

Tagar Berani Jujur Pecat kini sedang trending di Twitter. Diketahui, penonaktifan itu buntut dari tidak lulusnya mereka dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).

Salah satu yang meramaikan tagar ini adalah pakar hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar.

Dalam unggahannya, Zainal melampirkan sebuah foto spanduk besar yang dipasang menutupi sebagian Gedung KPK lama. Dalam spanduk itu tertulis Berani Jujur Pecat dengan tinta merah tebal.

Zainal menyertakan tulisan, “Terus berderap ke arah yang keliru.” Cuitan Zainal yang diunggah pada Rabu, 12 Mei 2021 ini telah mendapat tanda suka 1.800 kali.

Foto spanduk bertuliskan Berani Jujur Pecat itu sebenarnya hanya editan dan satir dari spanduk besar bertuliskan Berani Jujur Hebat.

Spanduk berani jujur hebat pernah dipasang di Gedung KPK lama yang ada di Kuningan Jakarta Selatan dalam rangka peringatan hari antikorupsi internasional pada 9 Desember 2012.

Tagar Berani Jujur Pecat itu merupakan ejekan dari kalangan masyarakat akan keputusan pimpinan KPK di bawah Firli Bahuri menonaktifkan 75 pegawai lembaga tersebut.

Padahal, banyak dari pegawai yang dinonaktifkan itu adalah penyidik-penyidik berprestasi.

Selain Novel Baswedan, salah satu pegawai KPK yang dipecat adalah Direktur Direktorat Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujanarko.

Padahal, Sujanarko pernah mendapat penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo karena berhasil membangun jaringan nasional dan internasional untuk pemberantasan korupsi.  

Exit mobile version