WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyebutkan, tidak mungkin memerintahkan pemudik yang terlanjur masuk untuk putar balik. Pasalnya justru akan menimbulkan permasalahan baru.
Yang dilakukan adalah memberlakukan rapid tes antigen kepada para pemudik. Jika ada yang hasilnya positif segera dilakukan prosedur kesehatan berlaku. Sementara jika hasilnya negatif tetap wajib isolasi mandiri di rumah tujuan.
“Jika nanti masih ada pemudik yang bisa masuk ke Wonogiri, tidak mungkin kami menyuruh putar balik. Karena akan menimbulkan persoalan baru,” ungkap Bupati kepada wartawan di Alun alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Rabu (5/5/2021).
Menurut pria berperawakan tinggi besar ini, pemudik yang terlanjur masuk wajib menjalani rapid tes antigen di pos penyekatan. Ketika ada pemudik yang hasilnya positif COVID-19, akan dilakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang ada. Pemudik diantar menggunakan kendaraan terpisah ke tempat tujuan untuk menjalani isolasi. Ketika ada gejala bakal ditempuh upaya medis.
“Jika hasilnya negatif tetap harus melakukan isolasi mandiri juga. Ini untuk memastikan tidak ada penularan. Sehingga tidak klaster yang menjadi persebaran baru di Wonogiri,” beber dia
Pehobi beragam olahraga ini menuturkan, peniadaan alias pelarangan mudik merupakan sistem di bawah koordinasi pemerintah pusat. Sementara semua daerah diminta melakukan pencegahan secara teknis berupa penyekatan di sejumlah lokasi.
“Mari membangun narasi yang sama bahwa pemerintah memprioritaskan keselamatan masyarakat. Bahwa di dalamnya ada kultur dan budaya harus diantisipasi bersama,” ujar dia.
Jekek menuturkan, dari proses skrining yang dilakukan di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, dilaporkan ada sejumlah pemudik yang positif COVID-19.
“Pelarangan mudik lebih diprioritaskan untuk perlindungan kesehatan dan mencegah jangan sampai terjadi klaster penularan baru,” terang dia. Aris