BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Beragam cara dilakukan manusia untuk mengais rezeki. Salah satunya dengan berburu cacing sutra untuk makanan anakan ikan lele.
Seperti terlihat di Bendung Sungai Irobayan, Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Senin (24/5/2021). Terlihat beberapa warga yang rela berendam di air sungai yang keruh. Rasa dingin dan gatal pun diabaikan.
Meskipun demikian, mereka tetap bersemangat mencari cacing sutra dari dasar sungai. Padahal, saat ini mereka dihadapkan pada anjloknya harga cacing sutra imbas dari lesunya pembudidaya benih ikan lele.
“Harga cacing sutera anjlok, dari Rp 15 ribu per takar, menjadi Rp 10 ribu per takar,” ujar Sholeh (25), warga Dukuh Padokan, Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak.
Baginya harga jual cacing sutera saat ini tak sebanding dengan usaha keras dalam mencari cacing sutera. Sebab tak mudah dalam mendapatkan cacing sutera tersebut. Dia harus berendam dalam air sungai yang kotor dalam mendapatkan cacing sutera.
Bahkan tak jarang cacing sutra pun tak diperoleh.
“Ya, namanya usaha, tidak setiap masuk sungai pasti ada cacingnya. Meski sudah susah kedinginan dan menahan rasa gatal,” ujarnya sembari menahan gigil.
Padmo Wiro (39), pencari cacing sutera lain mengaku usaha mencari cacing sutera ini memiliki resiko besar. Gatal-gatal pasti dialami pencari cacing sutera karena cacing ini hidup di sungai yang diairi limbah.
“Selain itu, risiko luka-luka karena menginjak potongan botol kaca atau benda lancip lainnya. Jadi kalau harganya Rp 10.000 itu jelas tidak sebanding,” dengan risikonya.
Dia mengaku dalam sehari rata-rata mendapatkan 5-8 takar cacing sutera. Dari hasil tersebut dia masih harus mengeluarkan biaya makan dan isi bensin motor.
“Daripada menganggur di rumah. Yang penting dapur tetap ngebul,” ujarnya. Waskita