JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Sanjung Mantan Bupati Untung Wiyono, Gubernur Ganjar Blak-Blakan Akui Ternyata Pernah Berguru Soal Penanganan Kemiskinan dan Puji Inovasi Sragen!

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melantik Bupati Demak Estianah dan wakilnya Ali Maksun, serta Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan wakilnya Suroto, di Gedung Grhadhika Bhakti Praja, Senin (24/5/2021). Istimewa
   

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Prosesi pelantikan Bupati-Wabup Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto yang digelar di Semarang, Senin (24/5/2021) menyisakan cerita lain.

Saat memberi sambutan usai melantik Yuni-Suroto, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sempat menyampaikan sanjungan kepada mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono.

Untung tidak lain adalah ayahanda Bupati Yuni yang pernah menjadi Bupati Sragen dua periode pada 2000-2011. Di awal sambutan, Ganjar mengaku pernah belajar tentang inovasi, reformasi birokasi dan pengentasan kemiskinan dari Sragen.

“Saya jadi gubernur baru waktu itu belajar dari reformasi dan birokrasi Sragen. Waktu itu dimulai dari pak Untung, waktu itu yang menasional dan mendunia. Saat era reformasi belum banyak otonomi daerah inovasi dan Sragen memulai yang pertama,” papar Ganjar.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Ganjar kemudian menceritakan ia juga belajar soal pengentasan kemiskinan di Sragen kala itu. Seingatnya dirinya pernah mendampingi Wapres Jusuf Kalla datang ke Sragen.

Menurutnya peninggalan Pak Untung yang masih diingatnya adalah soal metode pengentasan kemiskinan.

“Saya tanya kalau di sini (Sragen) ada 3 Pak. Satu melarat (miskin) sesuai data pemerintah, dua ada tambahan melarat itu datanya kita sendiri, karena tidak tercover. Dan tiga, melarat itu selera Pak. Saya kudu melarat biar dapat bantuan,” terang Ganjar.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Ia juga masih ingat kala itu kemudian dikasih data khusus soal kemiskinan di Sragen dan penanganannya.

Ganjar pun tanpa ragu menyebut itu sebagai sesuatu yang keren dan bagus.

“Ini keren menurut saya. Karena ada melarat sosiologis yang berdasarkan temanku dapat bantuan kok saya ora meskipun jumlahnya sedikit. Tapi waktu itu pengalaman Sragen bagus, tapi lama-lama jadi banyak yang malu,” terangnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com