
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Kontroversi di balik terbitnya Surat Edaran (SE) Bupati Karanganyar Drs Juliyatmono MM yang meminta partisipasi pegawai Pemkab Karanganyar menggalang dana untuk bantuan kemanusiaan Palestina kian melebar.
Kali ini, kebijakan Bupati menerbitkan SE tersebut justru memunculkan cibiran di medsos oleh sebuah akun Facebook yang menyebut: “mungkin Bupati Karanganyar mabok kencing onta”.
Dari hasil penelusuran, diketahui akun tersebut bernama Arya Teja Cakrahadisurya yang tempat tinggalnya di Jakarta.
Tak pelak, akhirnya warga Karanganyar pun tidak terima Bupati sebagai simbol daerah dilecehkan, maka akun tersebut dilaporkan ke Polres Karanganyar, Jumat (21/5/2021).
Adapun pelapornya adalah dua Organisasi Kepemudaan, yakni Pemuda Karya dan Gerakan Aspirasi Pemuda Lawu.
Dalam laporannya ke polisi, mereka menuduh akun Facebook tersebut telah melakukan ujaran kebencian terhadap Bupati Karanganyar Drs Juliyatmono MM.
Ketua Ormas Pemuda Karya Yannuar Faisal Muhammad mengatakan akun tersebut telah mengunggah ujaran kebencian terhadap Surat Edaran yang dikeluarkan Bupati Karanganyar untuk melakukan penggalangan dana kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
Adapun tulisan dalam akun tersebut disebutkan kalimat ‘Mungkin Bupati Karanganyar mabuk kencing onta’.
“Perbuatan sipemikik akun tersebut jelas tegas sudah melakukan ujaran kebencian melalui tulisan tersebut sehingga kami laporkan ke Polres Karanganyar,” seru Yannuar, Jumat (21/5/2021).
Menurut Yannuar, secara spesifik unggahan akun tersebut selain melecehkan Bupati secara implisit menyinggung perasaan masyarakat Karanganyar.
” Bupati itu simbol kepala daerah dalam hal ini simbol kabupaten Karanganyar sehingga sama saja akun itu melontarkan ujaran kebencian pada Bupati, sama saja akun itu melakukan ujaran kebencian pada masyarakat Karanganyar,” terangnya.
Dijelaskan Yannuar, sebelum pihaknya melapor ke Polres Karanganyar, mereka sudah berusaha meminta klarifikasi pada akun Facebook atas nama Arya Teja Cakrahadisurya. Termasuk klarifikasi via DM serta lewat Massanger.
Namun pemilik akun bergeming dan tragisnya pemilik akun melaporkan akun milik Yannuar kepada otoritas Facebook. Dampaknya, akun milik Yannuar tidak bisa dipergunakan untuk beberapa hari.
Untuk itulah Yannuar melaporkan Kasus itu ke Polsek Karanganyar dengan tembusan ke Polda Jateng dan Mabes Polri karena pemilik akun berdomisili di Jakarta.
Diakui Yannuar untuk laporan ini dirinya meminta pemilik akun dijerat Pasal 27 ayat 3 pasal 28 ayat 2 serta pasal 36 UU ITE tentang ujaran kebencian dan penyebaran informasi yang menyesatkan.
Bagi Faizal karena sama sekali tidak ada itikad baik dari pemilik akun,maka pihaknya saklek pelaku dituntut secara hukum dan dirinya menolak jika hanya permohonan maaf karena dampaknya sangat berat menghina kepala daerah. Beni Indra