
BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jajaran Polres Boyolali langsung melakukan penyelidikan guna mengungkap misteri asal- muasal balon udara yang jatuh di Dukuh Krecek, Desa Denggungan, Kecamatan Banyudono pada Minggu (30/5/2021) malam.
“Kami masih terus melakukan penyelidikan terkait kejadian itu. Memang, kejadian seperti ini ya baru pertama kali di Boyolali,” ujar Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, Senin (31/5/2021).
Pihaknya meyakini bahwa balon udara yang jatuh tersebut tidak dibuat oleh warga Kabupaten Boyolali. Hal ini mengingat warga sudah tahu ada aturan yang melarang penerbangan balon udara.
Belum lagi adanya kesadaran masyarakat, mengingat di Boyolali ada bandara dan lapangan udara militer.
“Selain itu, di wilayah Boyolali juga tidak ada tradisi menerbangkan balon udara setelah Lebaran,” katanya.
Diungkapkan, pihaknya juga sudah sering mendapat edaran dari Danlanud terkait keselamatan penerbangan. Termasuk di dalamnya ada larangan menerbangkan balon udara.
Larangan tersebut juga diperkuat dalam Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS).
“Balon udara itu bisa mencelakakan pesawat terbang yang tengah mengudara.”
Kapolres juga mnegajak masyarakat untuk menghindari kegiatan tradisi yang berbahaya. Semisal, memasuki bulan Syawal yang lebih mengedepankan tradisi halal bihalal untuk mempererat tali persaudaraan.
“Karena masih pandemi Covid-19, kegiatan halal bihalal bisa digelar dengan menggunakan alat komunikasi seperti ponsel.”
Seperti diberitakan, kejadian langka menggegerkan warga Dukuh Krecek Rt 04 Rw 02, Desa Denggungan, Kecamatan Banyudono, Minggu (30/5/2021) malam.
Sebuah balon udara jatuh di jalan desa setempat. Beruntung balon tidak meledak ataupun terbakar. Waskita