Beranda Umum Nasional Sempat Menjadi Viral, Klaster Baru di Caturharjo Ngaglik Sleman Sudah Muncul Sebelum...

Sempat Menjadi Viral, Klaster Baru di Caturharjo Ngaglik Sleman Sudah Muncul Sebelum Lebaran

ilustrasi covid-19 / pixabay

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Puluhan warga di Dukuh Ngaglik, Kalurahan Caturharjo yang terpapar Covid-19 dan sempat viral di media sosial, bukan merupakan dampak dari Lebaran.

Hal itu dipastikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo. Pasalnya, jelas Joko, klaster diketahui mulai muncul sebelum Lebaran. Tepatnya pada tanggal 9 Mei 2021.

Awalnya, hanya ada satu orang terpapar. Kemudian menyebar dengan cepat.

“(Di Ngaglik) Ini bukan efek setelah Lebaran. Karena kasus awal diketahui sebelum itu. Hanya saja problemnya, tracing awal sebelum lebaran, tapi laboratorium-nya pada tutup, sehingga sampel baru bisa diperiksa setelah lebaran,” ujar Joko, Rabu (26/5/2021).

Hingga kini Dinas Kesehatan belum mengetahui sumber awal penularan. Karena itu, dilakuan tracing masif dan swab massal untuk memastikan masih ada sumber penularan atau tidak.

Lurah Caturharjo Sleman, Agus Sutanto mengungkapkan, sebelum lebaran awalnya ada 2 orang dari RT 2 yang diketahui positif Covid-19.

Keduanya dirawat di rumah sakit. Setelah itu, bersama Muspika Kapanewon Sleman, pihaknya berusaha melakukan tracing namun terkendala oleh libur lebaran sehingga belum bisa dilakukan testing.

Baca Juga :  22 Orang Tewas dalam Kebakaran Terra Drone, Evakuasi Berlanjut hingga Malam

Perjalanan waktu, bagi warga yang bergejala, diminta untuk melakukan swab mandiri. Hasilnya ternyata bertambah.

“Kasus ini (muncul) sebelum Lebaran. Malam Lebaran saya sama Muspika tidak hentinya untuk memantau. Bahkan, penyekatan (pembatasan) sudah dilakukan, dan berjalan dengan baik,” kata dia.

 

Berawal dari 2 warga yang terkonfirmasi positif itu, didapatkan ada 21 orang dinyatakan yang kontak erat.

Mereka, tanggal 18 Mei menjalani pemeriksaan kesehatan massal di Puskemas Sleman. Hasilnya, ada 14 yang positif dan langsung dibawa ke Asrama Haji.

“Semua pasien positif kita bawa ke Asrama Haji. Kecuali yang memiliki balita, dan tidak memungkinkan untuk isolasi di Asrama,” kata Agus.

Mengingat semakin banyak warga Ngaglik yang positif kemudian di rapid dan swab massal, pada Sabtu (22/5). Hasilnya, dari 216 yang hadir, sebanyak 33 orang dinyatakan positif.

Baca Juga :  Presiden Prabowo On The Spot di Aceh Tamiang, Warga Serbu Posko Kesehatan Pegadaian

Kini, total jumlahnya menjadi 52 orang. 2 diantaranya meninggal dunia. Warga positif menjalani Isolasi mandiri disejumlah fasilitas kesehatan. 38 pasien tanpa gejala menjalani isolasi di Asrama Haji, 3 orang dirawat di rumah sakit, dan sisanya isolasi mandiri.

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.