SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penyebaran Covid-19 dari klaster masjid di Desa Sambirejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, terus meluas.
Setelah menjangkiti 21 warga, kali ini virus yang muasalnya dari Wuhan China itu juga menjalar ke Kades setempat.
Sang Kades, Suparjo Jojon juga dikabarkan positif saat dirapid antigen dua hari lalu. Dari hasil penelusuran, sang Kades diduga tertular usai bersalaman dengan salah satu warga Dukuh Garit yang terpapar Covid-19 dari klaster masjid.
“Beliau (kades) tertular warga Dukuh Garit yang positif. Sempat jabat tangan dan ngobrol bersama dengan warga itu. Warga tersebut tertular di klaster masjid yang imamnya positif,” papar Kepala Puskesmas Sambirejo, Wisnu Retnaningsih, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (9/5/2021).
Wisnu menguraikan bahwa Kades Sambirejo, Suparjo positif saat dirapid antigen. Yang bersangkutan mengalami gejala klinis mengarah pada Covid-19 dan sudah dirawat di RSUD Dr Soeratno Gemolong sejak Jumat (7/5/2021).
Setelah itu, kemudian dirujuk ke RSI Amal Sehat Sragen pada Sabtu (8/5/2021) hingga sekarang.
“Beliau (Kades) kemarin positif saat dirapid antigen. Hasilnya masih nunggu PCR. Gejalanya panas tinggi, batuk, anosmia (tidak bisa mencium dan merasa) serta badan sakit linu semua,” terang Wisnu.
Kades berbadan tambun itu kini terpaksa harus terbaring menjalani perawatan di rumah sakit RSI Amal Sehat Sragen.
Suparjo bahkan sempat membuat sebuah video vlog tentang kondisinya yang saat ini terpapar covid-19.
Dalam video berdurasi 43 detik itu, Suparjo menangis sesenggukan meminta doa bagi kesembuhannya.
Dia juga berpesan agar masyarakat tidak menyepelekan karena Covid-19 betul-betul ada dan dirinya merasakannya.
Video itu beredar lewat pesan Whatsapp ke beberapa kolega dan teman-temannya. Dalam video itu, Suparjo tampak beberapa kali tak kuasa menahan air mata dan mengusapnya dengan tangan yang masih dipasangi selang infus.
Begini pesan yang disampaikan di videonya:
“Selamat pagi teman-teman semua. Saya menyampaikan Covid betul-betul ada. Jangan sepelekan covid. Saya yang merasakan. Hari ini, pagi ini saya sudah tidak bisa merasakan apa-apa. Minta doanya teman-teman semuanya untuk gangguan saya. Sakitnya luar biasa. Jangan sepelekan covid, semangat-semangat. Covid ada teman-teman semuanya. Mohon doa untuk kesembuhan saya,”
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto menyampaikan klaster penyebaran Covid-19 di Sambirejo itu masuk kategori klaster masjid.
Sebab penyebaran diduga terjadi dari aktivitas di masjid itu setelah sang imam diketahui positif.
“Yang tertular mayoritas warga di lingkungan sekitar dan yang sering salat di masjid itu. Karena mereka kan mungkin salat ke masjidnya bisa pas ashar, pas magrib atau pas tarawih. Jadi klasternya klaster masjid,” ujarnya.
Terkait kasus itu, pihaknya sudah menginstruksikan Puskesmas untuk memaksimalkan tracing dan swab semua warga yang kontak erat sampai tuntas.
Sehingga semua yang terkonfirmasi bisa segera tertangani dan tidak terus meluas.
Di sisi lain, menurut informasi warga, sang imam berinisial W ternyata dari awal malah tak percaya denhan adanya covid-19. Setelah terpapar dan menulari puluhan warga, baru kini warga mulai sedikit terbuka wawasan soal bahaya Covid-19. Wardoyo