Beranda Daerah Boyolali Waduh, Usai Klaster Piknik, Kini Muncul Klaster Baru, Rewangan Mendak. Belasan Warga...

Waduh, Usai Klaster Piknik, Kini Muncul Klaster Baru, Rewangan Mendak. Belasan Warga Dinyatakan Positif Covid-19

Sebagai salah satu tindak pengamanan usai muncuk klaster baru di Karanganyar, jalan maauk kampung ditutup / Foto: Waskita
Sebagai salah satu tindak pengamanan usai muncuk klaster baru di Karanganyar, jalan masuk kampung ditutup / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Usai kasus klaster piknik, kini muncul klaster baru di Boyolali. Namanya klaster  Rewangan Mendak, atau selamatan satu tahun meninggalnya seseorang.

Klaster ini muncul di wilayah RT 001/ RW 008, Desa Kembang, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.

Saat ini puluhan warga setempat yang positif Covid-19  harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Isolasi mandiri di bawah pengawasan ketat Satgas Covid-19, Jogo Tonggo, Babinsa dan Babinkamtibmas desa setempat.

“Iya, saat ini Desa Kembang masuk zona merah. 51 rumah yang berada di RT 001 RW 008, merupakan klaster rewang,” ujar Ketua Team Lapangan Satgas Covid-19 Desa Kembang, Suyamto saat ditemui di lokasi, Minggu (9/5/2021).

Dijelaskan, kejadian berawal saat pasangan suami istri Sarno dan Sri Dermani merasa kurang enak badan. Mereka langsung periksa di RS PKU Aisiyah PKU Muhammadiyah Boyolali. Sebelum menjalani pemeriksaan, ternyata hasil Rapid test reaktif.

Selanjutnya, dari saran Rumah Sakit disuruh daftar swab di Puskesmas desa setempat. Hanya saja, sebelum hasil swab keluar, pasangan suami istri tersebut mengadakan acara rewangan mendak satu  tahun wafatnya salah satu anggota keluarga.

“Pada saat acara tersebut yang bersangkutan (Sarno) tidak terlibat kontak dengan para tamu, namun Sri Dermani terlibat kontak erat dengan ibu-ibu yang rewang di situ,”  ujarnya.

Beberapa hari kemudian, setelah hasil swab tersebut keluar pasangan suami istri tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Setelah mengetahui itu pihak Puskesmas melakukan tracking dan melakukan test swab pada Kamis (29/4/2021).

Semua ibu yang ikut rewang, akhirnya ditemukan dan 21 orang dilakukan swab masal. Hasilnya ditemukan 11 kasus positif Covid-19 pada Jumat (7/5/2021).

Disinggung terkait isolasi mandiri, Suyamto mengatakan guna mencegah penyebaran virus corona lebih luas dari Satgas desa melakukan penyemprotan massal dan lingkungan RT setempat di tutup untuk umum.

“Sementara lingkungan RT setempat di portal, jadi tidak boleh ada kegiatan keluar masuk di RT tersebut dan tempat ibadah di masjid juga ditutup untuk umum,”  ujarnya.

Pihaknya telah telah mengirimkan jaminan hidup (jadub) berupa sembako untuk 51 warga yang terdampak dan termasuk 11 rumah yang terpapar Covid-19. Waskita