Beranda Daerah Semarang Baru Terungkap, Kapolda Jateng Sebut Lonjakan Covid-19 Ternyata Berawal dari 4 Tradisi...

Baru Terungkap, Kapolda Jateng Sebut Lonjakan Covid-19 Ternyata Berawal dari 4 Tradisi Ini. Demak, Kudus, Sragen dan Semarang Masuk Daftar Paling Tinggi!

Apel besar penanganan Covid-19 di Kudus yang dipimpin Kapolda Jateng. Foto/Humas Polda

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan penyebaran covid di Jawa Tengah yang melonjak ternyata berawal dari 4 kegiatan.

Kegiatan itu adalah Syawalan, Hajatan, Ziarah Keagamaan dan Tempat Wisata yang dilakukan masyarakat Jawa Tengah usai hari raya Idul Fitri.

“Hal inilah yang memicu penyebaran Covid 19 di Jawa Tengah, hingga menyebar ke Kabupaten Kudus yang menimpa sebagian warga Kudus terkonfirmasi Covid 19. Untuk itu, kita fokus ke wilayah Kudus dalam penanganannya,” jelas Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Luthfi juga mengatakan, dalam penangan Covid 19 di Jawa Tengah, ia sudah melakukan dan menjalankan manajemen Kontijensi kepada seluruh Polres di Jawa Tengah.

Hal ini dilakukan Polda Jateng dalam menanggulangi permasalahan Covid 19 di Jawa Tengah yang semakin meningkat ini.

Khusus penangan di Kabupaten Kudus, lanjut Luthfi, Polda Jateng bersama dengan Pemerintah Daerah Jawa Tengah, telah menyiapkan 800 kamar di Asrama Haji Donohudan Boyolali untuk Isolasi Terpusat Pasien dari Kudus.

Selain itu juga, tempat lain yang disiapkan, yaitu Rusunawa, Hotel King, Balai Diklat di Semarang dan sebagainya, menjadi tempat untuk isolasi warga yang terpapar Covid 19.

“Dari titik titik yang sudah dijadikan tempat Isolasi mandiri ini, tempat isolasi ini, tersedia 1.700 kamar, dan ini sudah mulai bertahap masyarakat yang terkonfirmasi Covid 19, kita angkut ketempat lokasi Isolasi, setiap dua minggu sekali,” terang Luthfi.

Baca Juga :  Kecelakaan Kereta Api Vs Truk Barang di Masaran Sragen 2 Orang Luka Berat Dilarikan Ke IGD RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen

Dia juga menambahkan, setiap hari ada seratus masyarakat yang di kumpulkan untuk diberikan sosialisasi mengenai bahaya covid. Ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan 5 M dan 3Tagar terhindar dari Covid 19.

Masih kata Luthfi, ada 11 kabupaten yang masuk dalam Zona merah dan masih ditambah tiga Kabupaten lagi masuk dalam zona merah. Diakui Luthfi, zona merah disetiap Kabupaten ini, semakin bertambah. Untuk itu, ia meminta kesadaran masyarakat untuk melakukan Prokes setiap hari dan setiap saat.

“Dari 14 Kabupaten di Jawa Tengah yang masuk dalam zona merah ini, kita fokuskan penanganannya di tiga kabupaten dan satu kota, yaitu, Kudus, Demak, Sragen dan Semarang.

Hal itu arena kasus aktifnya di tiga wilayah tersebut sudah di atas 600 hingga 700.

Sehingga mau tidak mau mereka harus menjalani Isolasi dan juga kita terapkan betul betul management penanganan Covid 19 di wilayah tersebut,” ucapnya.

Kapolda Jateng juga menyampaikan, terkait dengan vaksinasi, polda jateng terus melakukan vaksinasi masal di setiap hari, bahkan Polda Jateng sudah menerjunkan 750 Nakes di lokasi vaksinasi masal tersebut.

“Untuk Vaksinasi masal kita prioritaskan di zona merah dan lansia di atas usia 50 tahun. Dan ini kita galakan terus, terutama di kabupaten Kudus,” Ungkapnya.

Ia mengaku sudah memerintahkan seluruh Pejabat Utama Polda Jateng untuk turun langsung di Kudus dalam penanganan Covid 19.

Baca Juga :  Akhirnya Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sragen Dilaksanakan di SDN Sragen 3 Berikut Menunya !

Dirlantas Polda Jateng memimpin Penyemprotan Disinfektan massal 3 hari secara berturut-turut di Kudus.

Kemudian Humas melakukan penerangan keloling kepada masyarakat di setiap desa dan kecamatan di Kudus. Lantas Dirintelkam Polda Jateng untuk melakukan penggalangan kepada seluruh tokoh masyarakat dalam membantu memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menjaga prokes bersama Dirbinmas.

“Brimob dan Sabhara pun kita tugaskan untuk evakuasi, Kabiddokkes pun melatih masyarakat dalam pemulasaraan jenazah covid 19,” tambah Kapolda

Kapolda menghimbau, Covid 19 belum ada obatnya. Warga Di Kabupaten Kudus sangat cepat tertular corona.

“Kita harus kendalikan dan batasi kegiatan diluar. Selalu gunakan masker dan hindari kerumunan. Yang bisa dilakukan adalah melokalisir, mengendalikan dan membatasi. Pengendalian disini yaitu, menggunakan masker, menjaga jarak, Mencuci tangan dan juga menghindari adanya kerumunan,” tandasnya. Wardoyo