
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Polemik protes warga terkait pembangunan Hotel Front One Sragen di Kampung Tegalsari, Sragen Kulon, Sragen akhirnya mereda.
Hal itu setelah tiga dinas yakni Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terjun ke lokasi untuk menidaklanjuti keluhan warga, Selasa (8/6/2021).
โTadi tim Satpol PP, LH dan DPMPTSP sudah ke lapangan lagi. Ternyata infonya yang laporan sudah ada kesepakatan dengan warga tentang jam kerjanya,โ papar Kepala DPMPTSP Sragen, Tugiyono, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (8/6/2021).
Dari laporan ke lokasi, jam pengerjaan sudah ditentukan dan ditengarai sudah melalui hasil kesepakatan.
Hal itu diperkuat dengan adanya spanduk di dinding proyek yang bertuliskan jam kerja. Untuk pekerjaan berat ditulis antara jam 07.00-17.00 WIB. Sedangkan pekerjaan ringan ditulis antara pukul 17.00-21.00 WIB.
Soal tuntutan kompensasi warga sekitar, Tugiyono menyampaikan dinas tidak memonitor hal itu. Karena itu merupakan ranah antara pengelola dengan warga.
Hanya saja, sebelumnya, pengelola atau pemborong proyek sudah dipanggil ke dinas untuk menyelesaikan persoalan dengan warga lingkungan sekitar.
โKompensasi itu urusan sana. Pihak hotel sudah kami undang, kami sarankan silakan bernegosiasi dengan warga. Sudah itu saja,โ terangnya.
Perihal desas desus pembangunan hotel disebut dibekingi orang dengan jabatan top di tataran aparat sehingga warga sampai takut mengadu meski terganggu, Tugiyono membantah.
โTidak ada beking-bekingan. Kalau dari kami, karena secara tata ruang masuk, secara perizinan persyaratan terpenuhi ya sudah. Hanya memang dalam proses pembangunannya sempat dikeluhkan mengganggu kanan kiri karena sampai malam. Suara dan sebagainya,โ tandasnya.
Sebelumnya, pembangunan Hotel Front One Sragen di Kampung Tegalsari, Sragen kulon, Sragen, menuai protes warga.
Tak hanya pembangunan siang malam yang mengganggu aktivitas dan ketenangan warga, tiadanya kepedulian dari pengelola terhadap lingkungan ditengarai pemicu kegeraman warga.
Protes dilontarkan lantaran warga sudah tak tahan imbas pembangunan hotel mewah itu sudah sangat mengganggu lingkungan.
โSuara yang kerja mbangun itu sangat nganggu karena cukup keras soalnya sampai malam hari. Proyeknya kayak nggak kenal waktu, sampai jam 9 bahkan kadang jam 10 malam,โ papar warga yang tinggal di dekat hotel, Dwi Handayani, Senin (7/6/2021).
Tak hanya mengganggu istirahat warga, pengerjaan sampai malam hari itu juga sangat mengganggu jam belajar siswa.
Warga tak berani menegur karena selama ini juga tak pernah ada perkataan atau koordinasi apapun dari pengelola ke warga.
โAnak-anak jadi keganggu belajarnya, apalagi di dekat sini juga ada orang tua yang sedang sakit. Mau negur, negur siapa juga bingung,โ terangnya.
Keluhan senada juga disampaikan oleh akun Yohanes Sri Haryono di group Facebook Kabar Wong Sragen (KWS).
Dalam postingannya beberapa waktu lalu itu, ia yang mengaku tinggal di dekat lokasi proyek hotel itu menuliskan curahan hatinya soal pagarnya yang berantakan terimbas proyek hotel.
โWah pagar omah pekaranganku jl brigjend katamso 39 tegalsari rt 02 rw 16โฆsragen kulon Mawut lurrr di acak acak proyek hotel lurrr๐ฅ..piye iki??? Gek ora ono kompensasineโฆwarga sak rt yo ora ono kompensasine??? โฆtolong lurrr info kan ke yg terkait yaa,โ. Wardoyo