BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wilayah Kabupaten Boyolali saat ini masuk zona merah atau zona risiko tinggi Covid-19. Untuk itu, Satpol PP diminta semakin tegas dalam penegakan disiplin protokol kesehatan (Prokes).
“Sudah saya sampaikan kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat, bahkan sampai ke desa, agar pengetatan 5M. Saya perintahkan juga kepada Satpol PP agar represif dalam penegakan disiplin 5 M untuk antisipasi penyebaan Covid-19,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri, Senin (28/6/2021).
Dijelaskan, kasus Covid-19 di Boyolali mengalami peningkatan sangat tajam. Dalam sepekan pada Minggu ke-25, terjadi penambahan kasus sebanyak 1.297. Bahkan, dalam satu hari pada Minggu (27/6/2021) kemarin, terjadi penambahan 435 kasus baru.
Jumlah kasus aktif di Boyolali saat ini sebanyak 1.753 pasien. Rinciannya 259 pasien dirawat dan 1.494 orang menjalani isolasi mandiri.
Sedangkan jumlah total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolali hingga saat ini sebanyak 10.832.
Dengan perincian, 1.753 kasus aktif, kemudian sebanyak 8.640 (79,8 persen) selesai isolasi atau dinyatakan sembuh dan meninggal dunia sebanyak 439 atau 4,1 persen.
Boyolali saat ini masuk zona risiko tinggi atau zona merah dengan skor indek kesehatan masyarakat (IKM) 1,72.
Sekda Masruri pun terus menghimbau masyarakat untuk taat pada protokol kesehatan yaitu taat 5 M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau memakai hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
“Untuk wilayah RT yang masuk zona merah maka kegiatan peribadatan Jumatan ditiadakan terlebih dahulu. Sedangkan untuk yang masuk zona orange, kuning dan hijau, ibadah sholat Jumat tetap bisa digelar dengan prokes ketat,” ujarnya.
Imbauan serupa juga diberlakukan untuk kegiatan peribadatan di gereja-gereja dan tempat ibadah agama lainnya. Pemkab juga sudah menyiapkan tempat untuk isolasi-isolasi yang memadai.
“Ini diperuntukkan bagi warga yang isolasi di rumah tidak memenuhi persyaratan,” ujarnya. Waskita
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















