Beranda Umum Opini Home Visite Pendidikan

Home Visite Pendidikan

Tanpa terasa sudah hampir dua tahun, pandemi membuat hidup manusia berdampingan dengan masker. Memakai masker, senantiasa dimulai dari yang tidak terbiasa, hingga menjadi sebuah kewajiban.

Hidup saat ini harus sesuai dengan aturan pemerintah bahwa setiap orang wajib untuk melakukan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (istilah 3M) yang dimaksudkan dapat memutus rantai persebaran Covid-19.

Bahkan, mau tidak mau suka tidak suka, pandemi Covid-19 saat ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi Indonesia, bahkan seluruh negara di dunia. Pandemi Covid-19 seolah telah meluluhlantahkan kehidupan seluruh dunia, mulai dari sektor pendidikan, bisnis, kerja dan banyak hal lainnya.

Di tengah pandemi ini, khusus dunia Pendidikan tetap menjadi sorotan utamaa dunia, karena jika berbicara mengenai Pendidikan maka ini artinya menyangkut masa depan suatu bangsa.

Dunia Pendidikan mendapatkan perhatian khusus dari segala lini masa, entah melihat dampak positif adanya pandemi di dunia Pendidikan atau dampak negatif pandemi pada dunia Pendidikan. Pandemi ini telah banyak mengubah dunia Pendidikan, seperti merombak segala tatanan yang telah dibangun sekian lama.

Mulai dari proses pembelajaran yang biasanya dilaksanakan didalam kelas dengan tatap muka antara guru dan siswa namun sejak pandemi semua berubah menjadi daring. Tidak adanya tatap muka secara berdekatan, tetapi yang ada hanya bertatap muka secara berjauhan dengan bantuan teknologi. Perubahan tatanan ini tidak terasa pula sudah hampir mencapai 2 tahun lamanya, di mana dunia Pendidikan dipenuhi dengan pembelajaran dalam jaringan atau istilah “daring”.

Dalam pembelajaran daring, tantangan baru pada dunia pendidikan di mulai. Kondisi daring secara tidak langsung memaksa para pendidik entah itu guru ataupun dosen untuk dapat menyesuaikan diri.

Saat melaksanakan proses pembelajaran daring, dimana media utama adalah teknologi, gadget serta internet dan bukan lagi dengan papan tulis, spidol, ataupun kapur. Siswa pun dituntut untuk memiliki gadget, padahal biasanya untuk siswa SD banyak oranag tua yang belum menginginkan anaknya untuk memiliki gadget karena ketakutan akan efek candu dari gadget.

Home Visite

Tantangan lainnya, guru harus tetap membuat siswa merasa nyaman atau enjoy saat proses pembelajaran berlangsung. Guru harus memastikan secara jarak jauh apakah siswa tersebut paham atau tidak dengan materi yang disampaikan guru, inilah yang menjadi tantangan berat para guru di saat pandemi.

Pemahaman siswa pada materi pembelajaran memiliki dampak atau efek pada saat Ulangan Harian berlangsung, hasil dari pembelajaran. Jika biasanya guru bisa memastikan dengan bertanya langsung dan jika tidak ada yang paham bisa mengajarkan secara private kepada siswa tersebut, maka di musim pandemi hanya bisa diajarkan melalui layer.

Walaupun proses pembelajaran tetap berlansung secara daring, banyak sekolah yang saat ini menerapkan system “home visite” atau kunjungna guru ke rumah, meskipun tidak setiap hari tapi hanya 1 minggu sekali atau bisa saja 2 minggu sekali dan tergantung daerah atau lokasi yang akan dikunjungi.

Agenda  home visite pendidikan di tengah pandemi tentu tidak sebebas sebelum pandemi. Di tengah pandemi, home visite pendidikan ke rumah peserta didik harus tetap menjaga jarak (sosial distance). Home visite pendidikan harus memakai protokol kesehatan demi saling menjaga kesehatan antara yang berkunjung dan yang dikunjungi.

Jangan sampai yang mengunjungi atau yang dikunjungi justru terkena imbas sakit karena penyakit bawaannya. Atau sebaliknya, tertular Covid-19 yang pada akhirnya keduanya harus melakukan isolasi mandiri atau isolasi di rumah sakit sampai sembuh secara total.

Niatan baik home visite pendidikan di tengah pandemi harus senantiasa hati-hati. Pengajar dan peserta didik tidak boleh lengah pada saat proses pembelajaran melalui home visite. Ide home visite sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan tentu harus menerapkan protokol kesehatan demi keselamatan bersama, baik pengajar maupun peserta didik.

Home visite dalam pengajaran menjadi langkah peduli terhadap dunia pendidikan di masa pandemic yang sedikit demi sedikit dapat membuka jalan untuk dapat dilakukannya kembali proses pembelajaran secara tatap muka secara perlahan dan bertahap.  (*)

Maulidina Khairunnisa’
Mahasiswa Program Studi S2 Pendidikan Sains Pascasarjana FKIP UNS Surakarta