SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang kunjungan Menteri Lingkungan Hidup Republik Ceko, Y.M. Richard Brabec ke Indonesia, tanggal 20 – 26 Juni 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia Jaroslav Doleček, Selasa (15/6/2021).
Selain membahas rencana kunjungan Menteri Lingkungan Hidup Republik Ceko, Menko Airlangga dan Dubes Doleček juga berdiskusi tentang kerjasama perdagangan, investasi, pariwisata, dan komoditas kelapa sawit.
Untuk diketahui, pada tahun 2021, Ceko menempati peringkat ke-81 sebagai negara di dunia yang menjadi tujuan ekspor Indonesia. Sementara Indonesia menduduki peringkat ke-38 sebagai negara tujuan ekspor Ceko pada tahun yang sama.
Airlangga menjelaskan, ekspor utama Indonesia ke Ceko di antaranya mainan anak seperti sepeda roda tiga, mainan beroda dan miniatur model.
Di luar itu, masih ada produk ekspor lainnya, seperti peralatan seperti motor listrik, generator, pompa udara, kompresor, monitor, proyektor, dan televisi.
Sedangkan, impor utama Indonesia dari Ceko di antaranya telepon, handset dan peralatan komunikasi lainnya, turbin uap dan suku cadangnya, alat sentrifugal seperti pengering pakaian dan peralatan listrik.
Airlangga memaparkan, nilai investasi Ceko di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 755 ribu Dolar AS dalam 27 proyek. Dan pada tahun 2019 sebesar 1,06 juta Dolar AS dalam 17 proyek. Sementara di periode triwulan pertama tahun 2021 mencapai 295 ribu Dolar AS dalam 5 proyek.
Sedangkan di sektor pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan Ceko ke Indonesia dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 mengalami kenaikan rata-rata 18% per tahunnya.
Justru di tengah tantangan pandemi Covid-19 ini, Menko Airlangga menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Ceko di bidang ekonomi.
“Hubungan bilateral ekonomi Indonesia – Ceko menunjukkan tren yang stabil,” jelas Airlangga, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Dipaparkan Airlangga, Ceko merupakan partner utama di antara negara-negara grup Visegrád. Dia percaya ada potensi besar dalam peluang dagang dan investasi dengan Ceko.
Sementara terkait dengan kelapa sawit, Menko Airlangga menyampaikan permintaan agar Pemerintah Republik Ceko turut mempromosikan penguatan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
Menurut dia, kelapa sawit merupakan komoditas yang memililki kontribusi sebesar 3,5% terhadap GDP dan mampu menyerap sebanyak 16,2 juta pekerja.
“Saya berharap hubungan bilateral Indonesia dan Ceko di bidang kerjasama ekonomi dapat ditingkatkan agar dapat saling menguntungkan rakyat kedua negara,” tutup Airlangga. Suhamdani