YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Potensi peningkatan penularan Covid-19 masih sangat mungkin terjadi di wilayah Kota Yogyakarta.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) setempat mengimbau warga masyarakat agar tidak lengah dan mengabaikan penerapan protokol kesehatan (prokes).
Hal itu terbukti dengan munculnya sebaran masif Covid-19 di wilayah Kalurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, dengan kasus yang sumbernya dari berbagai macam sebab, menunjukkan bahwa potensi penularan masih cukup tinggi.
Praktis, kewaspadaan masyarakat pun harus senantiasa terjaga.
“Dari yang reunian, dalam perkantoran, menerima tamu, bepergian, dan sebagainya. Dalam kondisi apapun, prokes wajib dijalankan sungguh-sungguh,” tandas Heroe.
Ia mengatakan, proses vaksinasi memang sudah bergulir.
Namun demikian, bukan berarti kemudian karena sudah divaksin, warga lalu lengah dan mengendorkan prokes.
Edukasi dan berbagai pengetatan terkait penerapan prokes pun akan ditempuh Pemkot Yogyakarta.
“Termasuk upaya untuk mencegah sebaran di masa-masa liburan weekend seperti sekarang ini. Antara lain, dengan melakukan pencegatan secara acak, maupun sweeping di tempat parkir dan destinasi wisata,” cetus Wakil Wali Kota Yogyakarta ini.
“Nah, semua industri wisata di Yogyakarta kami harapkan tidak mengendorkan pelaksanaan prokes. Mari kita dorong kebangkitan ekonomi, tapi prokes harus ketat. Kita bangkit karena prokesnya dijalankan,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, sebaran Covid-19 secara masif kembali terjadi di wilayah Kota Yogyakarta.
Sedikitnya, 60 warga di Kelurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan, terpapar virus corona.
Fenomena itu mengakibatkan dua RT di kawasan setempat harus dibatasi aktivitas warganya.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan penularan itu tersebar dalam delapan RW.
Hanya saja, ia menjelaskan, penyebab antara satu dengan kasus lainnya, saling berlainan.
Sehingga, sebarannya tidak berasal dari satu titik saja.
“Jadi, itu tersebar di banyak RT dan RW, jika dilihat memang akumulasinya besar. Tapi, mayoritas kasus itu tidak saling berkaitan, ya,” cetusnya, Minggu (13/6/2021).