WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah pegawai di Kantor Inspektorat Daerah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda & Litbang) Wonogiri terkonfirmasi positif COVID-19.
Atas kondisi itu, diambil kebijakan khusus. Yakni pemberlakuan work from home alias WFH bagi para pegawai di kedua OPD tersebut.
“Saya sudah minta Pak Sekda (Sekda Wonogiri Haryono) untuk mengambil kebijakan WFH di kantor itu yang ditemukan pegawainya terkonfirmasi positif,” kata Jekek, sapaan akrab Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan di Wonogiri, Jumat (11/6/2021).
Langkah itu diambil demi meminimalkan aktivitas di kantor tersebut. Dengan begitu, upaya pemutusan mata rantai penyebaran Corona bisa dilakukan secara maksimal.
Menurit Jekek, di Inspektorat ada tiga pegawai yang terpapar virus Corona, sementara di Bappeda & Litbang ada dua pegawai. Namun, untuk kepastiannya dia masih menunggu laporan lebih lanjut.
Sentara berdasarkan data yang dilansir dari website resmi Pemkab Wonogiri, hingga Kamis (10/6) pukul 21.00 WIB tercatat ada penambahan 87 kasus terkonfirmasi positif Corona. Dengan begitu, secara kumulatif ada 4.922 kasus terkonfirmasi positif sejak awal pagebluk alias pandemi COVID-19.
Tercatat ada 389 kasus aktif di Wonogiri. Rinciannya adalah, 140 orang menjalani rawat inap di rumah sakit dan 249 menjalani isolasi mandiri. Sebanyak 4.253 warga dinyatakan sudah sembuh dan 280 orang meninggal dunia.
Sementara itu, dari 216 tempat tidur isolasi di sejumlah rumah sakit di Wonogiri, 120 di antaranya terpakai. Masih ada 96 tempat tidur isolasi Covid-19 yang belum terpakai.
“BOR (bed occupancy rate/keterisian tempat tidur) kita di angka 55,6 persen masih sangat aman. Sebab, sampel swab yang belum keluar tinggal ada lima. Kalau sampel yang kita tunggu hasilnya ada ratusan mungkin agak riskan, tapi ini kita tinggal menunggu lima sampel,” ujar Bupati.
Bupati mengatakan ada penambahan 87 kasus terkonfirmasi positif Corona di Wonogiri. Angka itu didapat setelah hasil tes swab yang dilakukan pada 243 spesimen keluar.
“Spesimen itu sisa dari tracing selama Syawalan kemarin. Termasuk juga tracing kasus di Baturetno kemarin,” sebut dia.
Meskipun terjadi penambahan kasus yang cukup banyak, Bupati menuturkan penanganan COVID-19 di Kota Sukses masih terkendali. Saat ini pihaknya fokus melakukan langkah terstruktur dalam menangani klaster yang ada. Salah satunya adalah melakukan isolasi lokal di Dusun Gedawung Desa Saradan Kecamatan Baturetno. Aris