Beranda Daerah Sragen Titik Ordinat Rumah Menjauh, Ratusan Calon Siswa Baru Sejumlah SMAN di Sragen...

Titik Ordinat Rumah Menjauh, Ratusan Calon Siswa Baru Sejumlah SMAN di Sragen Mengadu ke Sekolah. Kuota PPDB SMAN 1 Sampai 3 Sudah Terpenuhi!

Petugas operator PPDB SMAN 1 Sragen saat mengecek titik ordinat salah satu calon pendaftar PPDB. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) online jenjang SMA/SMK di Jateng tahun ini menyisakan masalah.

Ratusan calon peserta didik dilaporkan sempat mengajukan komplain karena titik ordinat dan jarak rumah mereka ke sekolah dinilai tidak sesuai.

Komplain itu mayoritas diajukan oleh calon peserta didik yang akan mendaftar di jalur zonasi. Aduan itu muncul di hampir sebagian besar SMA di Kabupaten Sragen.

Di SMAN 1 Sragen misalnya. Panitia PPDB sekolah itu melansir ada sekitar 200an aduan soal pergeseran titik ordinat yang membuat jarak rumah ke sekolah yang dituju tidak sesuai alias menjauh.

Aduan itu diterima selama tahapan verifikasi mulai 14 Juni sampai 19 Juni. Bahkan pada hari pendaftaran, aduan serupa juga masih muncul. Oleh pihak sekolah, setiap aduan langsung ditanggapi dan dilakukan pengecekan sampai selesai.

“Ada sekitar 200an aduan yang masuk selama tahap verifikasi 14-19 Juni kemarin. Kalau pas pendaftaran juga masih ada satu dua. Rata-rata banyak yang menanyakan perubahan titik koordinat yang tidak cocok. Ndak pas sesuai KK. Akhirnya jaraknya jadi menjauh,” papar panitia PPDB SMAN 1 Sragen, Endang Sri Darmiyati, Kamis (24/6/2021).

Ia menyampaikan pergeseran titik ordinat itu berdampak perubahan jarak. Mayoritas pergeseran berkisar antara 1 sampai 2 kilometer dari jarak riil di lapangan.

Hal itu menjadi krusial lantaran akan menentukan jarak yang dipakai untuk mendaftar zonasi. Padahal seperti di SMAN 1 Sragen, untuk pendaftar di jalur zonasi, hingga Rabu (23/6/2021) jarak terjauh siswa yang masuk terseleksi di angka 1,4 kilometer.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

“Kalau untuk ordinat itu sistem dari sana. Tapi semua aduan kemarin kita layani dan langsung diverifikasi oleh operator kami, kemudian dibetulkan. Misalnya rumahnya di perbatasan agak dekat ke sekolah, di sistem malah menjauh di tepi desa meski masih masuk kelurahan yang sama,” terangnya.

Kepala SMAN 1 Sragen, Beti Marga Sulistyawati saat meninjau ruangan operator PPDB. Foto/Wardoyo

Kepala SMAN 1 Sragen, Beti Marga Sulistyawati menyampaikan untuk pelaksanaan PPDB Online tahun ini, pihaknya menyiagakan banyak petugas operator.

Sesuai petunjuk Disdik Provinsi, petugas itu disiagakan melayani dan membantu semua yang datang baik untuk mendaftar atau mencari informasi PPDB.

“Komitmen kami semua permintaan konsultasi atau aduan, kita selesaikan hari itu juga. Sehingga semua clear dan bisa mendaftar. Kalau ada kesulitan langsung dipandu. Tentunya dengan tetap menjaga dan menerapkan prokes,” jelasnya.

Hingga Rabu (23/6/2021), Beti menyebut semua kuota SMAN 1 Sragen baik dari jalur zonasi, afirmasi, hingga prestasi sudah terisi sesuai kuota. Untuk jalur prestasi, nilai terseleksi sementara terendah 34,48 dan tertinggi 38.56.

Ia menambahkan kuota SMAN 1 Sragen tahun ini menyediakan 396 kursi. Rinciannya 45 persen jalur zonasi, 10 persen zonasi khusus, 20 persen prestasi dan afirmasi 20 persen dengan 5 persen nakes dan 5 persen untuk perpindahan tugas orang tua.

Senada, Kepala SMAN 3 Sragen, Sukarno menyampaikan pihaknya juga menerima aduan soal ketidaksesuaian titik ordinat pada pendaftar jalur zonasi. Namun jumlahnya hanya sekitar 100an aduan.

Baca Juga :  Tegas Tim Unit Resmob Polres Sragen Ungkap Kasus Pengeroyokan, Tiga Pelaku Berhasil Ditangkap dan Terancam 6 Tahun Penjara

Semua aduan itu dipastikan sudah terselesaikan dan dibetulkan hari itu juga. Sehingga secara umum persoalan titik ordinat sudah tidak bermasalah ketika calon siswa hendak mendaftar.

“Kita sudah antisipasi sejak awal. Semua aduan soal titik koordinat langsung kita layani dan perbaiki. Sehingga pas pendaftaran semua lancar dan tidak ada keluhan. Ya kalau dari awal sekitar 100an aduan,” paparnya.

Termasuk di SMAN 2 Sragen, menurut Sukarno, juga masuk aduan serupa. Namun sama halnya di SMAN 3, semua bisa terlayani dan selesai diverifikasi.

“Secara umum untuk SMAN 3 dan 2 berjalan lancar. Alhamdulillah sampai hari ini, semua kuota terpenuhi,” tandasnya. Wardoyo