Beranda Daerah Sragen 209 Perawat di Sragen Positif Terpapar Covid-19 dan 3 Meninggal Dunia. Anggota...

209 Perawat di Sragen Positif Terpapar Covid-19 dan 3 Meninggal Dunia. Anggota DPR RI Minta Bupati Alokasikan Anggaran!

Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto saat berkunjung memberikan bantuan vitamin dan susu bagi perawat di Sragen, Jumat (2/7/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Anggota DPR RI, Edy Wuryanto mengungkap fakta miris kondisi tenaga kesehatan (Nakes) terutama perawat di Sragen.

Ia menyebut sudah ada 209 perawat di berbagai fasilitas kesehatan di Sragen yang terpapar covid-19.

Sementara kondisi saat ini angka kasus covid-19 makin meroket hingga membuat kamar perawatan pasien covid-19 di IGD dan semua rumah sakit sudah penuh.

Hal itu ia ungkapkan saat berkunjung ke Sragen, Jumat (2/7/2021). Edy yang menjabat sebagai anggota Komisi IX DPR RI hadir mewakili komisinya dan PPNI Jateng.

“Semua rumah sakit penuh, IGD juga sudah penuh ya Pak. Yang bekerja keras adalah teman teman nakes, khususnya perawat karena mereka setiap hari ada di rumah sakit. Di Sragen perawat yang terpapar sudah 209 orang,” paparnya kepada wartawan.

Dari data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , 209 perawat itu terpapar covid sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan tiga orang di antaranya meninggal dunia.

Atas fakta itu, Edy menyampaikan kekhawatirannya banyaknya nakes yang terpapar akan mengurangi jumlah nakes yang bisa melayani di tengah lonjakan kasus Covid-19 saat ini.

Baca Juga :  SMK Negeri 1 Plupuh Sragen Gembleng Mental dan Karakter Siswa Tangguh Bertajuk Jalan Ninja SKANIP Melalui Penyebaran Sepuluh Kebijakan

“Yang kita khawatirkan nanti jumlah perawat yang menangani semakin kecil. Padahal saat ini semua rumah sakit di Jawa Tengah sudah penuh,” terangnya.

Edy menyampaikan pihaknya mendorong agar pemerintah utamanya daerah lebih memperhatikan kesehatan para nakes.

Menurutnya kesehatan mereka mutlak harus diutamakan mengingat mereka adalah garda terdepan pelayanan pasien covid-19.

“Karena mereka itu ibarat pasukan tempur, kalau pasukan tempurnya banyak yang tumbang ya kalah lah kita,” katanya.

Karenanya, Edy meminta paling tidak Bupati bisa mengalokasikan anggaran untuk peningkatan kesehatan nakes. Di samping jatah insentif pelayanan yang sudah menjadi hak nakes.

Menurutnya, memang banyak bupati dan walikota se-Indonesia yang mengeluhkan alasan ketiadaan anggaran. Akan tetapi ia menampiknya dan menyebut semua itu hanya tergantung komitmen kepala daerahnya saja.

“Nggak ada bilang tidak ada anggaran. Anggaran sebenarnya banyak. Hanya nggak ada komitmen saja dari bupati,” ujarnya.

Sementara grafik angka covid-19 diprediksi masih naik dua minggu ke depan. Edy pun meminta bupati dan kepala daerah harus fokus juga menjaga keselamatan nakes dengan memberi anggaran serta memikirkan lokasi perawatan atau isolasi bagi yang terpapar.

Baca Juga :  Mantap! PAD Sektor PBB di Sragen Tembus 100 Persen, Ini Kata Bupati Yuni

“Hari ini kami suplai vitamin dan susu, adanya baru itu. Ya paling tidak untuk memberi peningkatan imun,” katanya.

Selain itu, PPNI Jateng juga menyediakan 12 kamar di pusat pengembangan Jateng yang mulai besok pagi bisa digunakan untuk isolasi khusus nakes terkonfirmasi.

Hal itu juga sudah dikoordinasikan dengan gubernur agar disinkronkan.

“Banyak yang mengeluhkan ketika dia positif tidak ada tempat untuk isolasi. Makanya kita sediakan itu agar bisa tersentral terutama yang dekat-dekat dengan Jateng,” ujar dia. Wardoyo