JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sesak napas merupakan salah satu gejala seseorang terjangkit covid-19. Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia memberikan tips cara mengatasi sesak napas akibat terkena Covid-19 melalui akun instagramnya di @kemenkes_ri Selasa (6/7/2021).
Tips mengatasi sesak napas berikut disampaikan oleh dr. Prasenohadi, PhD, Sp.P(K), seorang pengajar di FKUI dan dokter di RSUP Persahabatan Jakarta.
Sebagai catatan, apabila anda atau kerabat anda mengalami tanda-tanda sesak nafas terutama saat isolasi mandiri, upayakan untuk tidak panik dan lakukan langkah-langkah berikut.
Langsung saja menuju tips pertama. Alangkah baiknya kalau pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah, sudah memiliki alat pulse oximeter atau alat pengukur saturasi oksigen.
Alat ini sangat mudah dipakai. Pertama, sebelum memakai pulse oximeter, pastikan tangan dalam kondisi bersih.
Kemudian kuku harus dalam kondisi tidak panjang, tidak memakai cat kuku berwarna gelap, serta tidak memakai kuku palsu.
Lalu, hangatkan jari tangan, terutama jika jari terasa dingin. Selanjutnya, nyalakan oximeter dengan dijepitkan ke jari baik telunjuk, tengah, maupun ibu jari. Jika sudah terpasang, maka anda tinggal menunggu hasil angka yang tertera di oximeter.
Saturasi oksigen dapat dibilang normal jika nilainya di antara 95% hingga 100%. Jika hasil saturasi oksigen di antara 91%-94%, maka dapat mencoba tips berikut. Namun jika hasilnya kurang dari 90%, harus segera diberi oksigen tambahan.
Tips kedua, apabila pasien merasa sesak ringan, coba tidur tengkurap. Posisi yang memiliki istilah medis prone position ini, dapat dilakukan dengan tidur tengkurap sambil meletakkan bantal di bawah leher agak ke dada, bawah perut, serta kaki bawah. Kepala dalam kondisi di bawah permukaan tubuh serta menengok ke samping. Lakukan posisi ini selama 30 menit hingga satu jam secara berulang-ulang.
Tujuannya, agar distribusi oksigen di dalam paru-paru lebih merata.
Apabila pasien tidak sanggup tidur tengkurap, maka dapat melakukan tips ketiga, yaitu tidur miring, baik ke kanan atau ke kiri. Posisi tidur miring dilakukan dengan menggunakan tiga buah bantal yang diletakkan di kepala, pinggang, serta dijepit di antara dua kaki.
Tips keempat ialah duduk bersandar dengan disangga bantal. Pasien dapat meletakkan tiga bantal atau lebih yang disusun bertingkat agak miring. Jadi bantal atas ukurannya lebih kecil dari bantal di bawahnya.
Jika tips di atas tidak berhasil meredakan sesak napas, maka harus mengupayakan oksigen tambahan yang dapat dibeli di kios agen isi ulang oksigen terdekat.
Upaya terakhir, jika pasien sudah diberi oksigen namun kondisinya belum membaik, maka harus segera dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Elysa Indriyani