SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nasib pengasuhan Vino (10) bocah sebatang kara yang viral usai ditinggal kedua orangtuanya meninggal di perantauan Kutai Barat, Kaltim, akhirnya menemui titik terang.
Kedua keluarga almarhum orangtuanya sama-sama sepakat untuk mengasuh dan membesarkan bocah malang itu bersama-sama setiba nanti di Sragen.
Namun untuk domisili Vino nantinya ikut siapa, akan diserahkan sepenuhnya kepada Vino setelah berada di Sragen.
Hal itu disampaikan PLT Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sragen, Yuniarti, Kamis (29/7/2021). Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia mengatakan kemarin pihaknya sudah memanggil kedua keluarga almarhum bapak dan ibu Vino ke Dinsos.
Mereka dipanggil untuk dimediasi dan membahas bagaimana rencana ke depan Vino setiba di Sragen.
“Sudah kami kumpulkan kedua belah pihak. Mbah-mbahnya kita panggil ke Dinsos dan kita duduk bersama. Intinya kedua belah pihak sepakat nanti untuk kelanjutannya Vino di sini, sanggup untuk mengasuh bersama-sama,” papar Yuniarti.
Meski demikian, untuk tempat tinggal dan kepentingan administrasi sekolah, nantinya tetap harus memilih.
Apakah tinggal ikut keluarga almarhum ibu di Gringging Sambungmacan atau ikut keluarga almarhum bapaknya di Jambeyan, Sambirejo.
Untuk opsi itu, kedua keluarga sudah sepakat akan diserahkan sepenuhnya ke Vino. Kesepakatan itu bahkan juga sudah dituangkan dalam bentuk lembar mediasi dan ditandatangani kedua belah pihak.
“Intinya sepakat mengasuh bersama tapi tentang domisili dan kepentingan masuk sekolah kan harus ada KK (Kartu Keluarga). Nanti mau masuk mana, ya harus milih salah satu. Itu nanti dikembalikan ke Vino mau milik mana. Kalau dolan boleh gantian ngalor atau ngidul, cuma KK harus milih salah satu,” tandasnya.
Soal kapan Vino akan dipulangkan ke Sragen, Yuniarti menyampaikan tinggal menunggu kesiapan Vino untuk dipulangkan dari Kubar.
Ia memastikan Pemkab Sragen sudah siap kapanpun Vino mau dijemput. Ia hanya berpesan kepada pihak kerabat yang merawat Vino di Kubar untuk menjaga kondisi Vino agar tidak kecapekan baik secara psikis maupun fisik.
“Karena Vino kan banyak perhatian, banyak dikunjungi orang yang berempati. Kemarin saya pesan keluarga yang ada di sana agar dijaga jangan sampai capek atau rewel. Namanya juga masih anak-anak. Nah kalau sudah atine lejar (Legawa), kapan minta dijemput, keluarga sana akan ngabari. Kami tiap hari komunikasi terus,” tandas Yuni.
Seperti diketahui, kisah Vino sempat viral dan menjadi sorotan nasional saat kisahnya mencuat lewat pemberitaan.
Ia dipergoki tengah menjalani isolasi mandiri seorang diri di rumahnya setelah kepergian kedua orangtuanya yang positif terpapar Covid-19.
Sang ibu, Lina Safitri (31) meninggal dalam kondisi hamil lima bulan pada Senin (19/7/2021). Sementara bapaknya, Kino Raharjo (31) meninggal keesokan harinya, Selasa (20/7/2021).
Diketahui, ayah Vino sehari-hari berjualan pentol keliling di Kutai Barat. Yuniarti mengaku sudah menjalin koordinasi dengan pihak Pemkab dan dinas yang menangani Vino di Kubar. Wardoyo