Beranda Daerah Semarang Nekat Kumpul di Cafe, Puluhan Orang Diswab Paksa. Hasilnya Masya Allah 18...

Nekat Kumpul di Cafe, Puluhan Orang Diswab Paksa. Hasilnya Masya Allah 18 Orang Laki-Laki dan 1 Perempuan Positif!

Pengunjung yang nekat berkerumun diswab paksa di Pekalongan. Foto/Humas Polda

 

PEKALONGAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Pekalongan, Tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan terus menggencarkan Operasi Yustisi di sejumlah tempat keramaian yang kerap dijadikan masyarakat untuk berkumpul, seperti Cafe, tempat makan dan lainnya.

Seperti malam tadi, Tim gabungan yang dipimpin oleh Kapolres Pekalongan AKBP Darno bersama dengan Dandim 0710/Pekalongan Letkol Czi Hamonangan Lumban Toruan dan Wakil Bupati Pekalongan Riswadi melaksanakan Operasi Yustisi secara serentak di tiga titik yang berbeda.

Yakni di Kajen, Wiradesa dan Kedungwuni. Dalam pelaksanaan kegiatan Operasi tersebut, petugas berhasil mengamankan puluhan orang yang masih berada di luar rumah yang tengah berkumpul dan berkerumun serta sudah melewati jam malam pukul 21.00 Wib.

Alhasil masyarakat yang terjaring operasi yustisi tersebut langsung dilakukan pemeriksaan test swab antigen oleh Tim swab dari Dinas Kesehatan
Pekalongan.

Baca Juga :  Haryono Raih Penghargaan HPN Jateng 2025 Atas Dedikasi untuk UMKM

Dari hasil tes swab antigen tersebut didapatkan 18 orang yang terdiri dari 17 orang laki—laki dan 1 orang perempuan dinyatakan positif.

Selanjutnya ke-18 orang tersebut langsung di bawa ke Puskesmas Kesesi I (RSUD) guna menjalani isolasi.

“Saya ingatkan kepada masyarakat yang masih berada diluar berkumpul, berkerumun, apalagi melewati jam malam pukul 21.00 WIB akan kami swab Antigen,” ujarnya.

Menurutnya, hal itu menjadi upaya memberikan efek jera kepada masyarakat agar tidak seenaknya nongkrong dan berkerumun hingga abai protokol kesehatan, ungkap Kapolres Pekalongan AKBP Darno.

Kapolres juga menegaskan, bahwa sudah saatnya masyarakat menjadi polisi untuk dirinya sendiri. Mereka harus bisa memproteksi dirinya sendiri tentang kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi jangan takutnya ketika ada petugas saja. Begitu petugas pergi mereka abai lagi mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” tuturnya.

Baca Juga :  Nasib Pilu Wanita Stroke di Brebes, Dianiaya dengan Sadis oleh Suami dan Anaknya Selama 3 Tahun!

Dengan begitu, penyebaran Covid-19 dapat tertangani dengan baik. Sebab, penanganan tersebut membutuhkan kerja keras bersama seluruh komponen termasuk masyarakat. Wardoyo