JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Nekat Kumpul di Cafe, Puluhan Orang Diswab Paksa. Hasilnya Masya Allah 18 Orang Laki-Laki dan 1 Perempuan Positif!

Pengunjung yang nekat berkerumun diswab paksa di Pekalongan. Foto/Humas Polda
ย ย ย 

 

PEKALONGAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Pekalongan, Tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan terus menggencarkan Operasi Yustisi di sejumlah tempat keramaian yang kerap dijadikan masyarakat untuk berkumpul, seperti Cafe, tempat makan dan lainnya.

Seperti malam tadi, Tim gabungan yang dipimpin oleh Kapolres Pekalongan AKBP Darno bersama dengan Dandim 0710/Pekalongan Letkol Czi Hamonangan Lumban Toruan dan Wakil Bupati Pekalongan Riswadi melaksanakan Operasi Yustisi secara serentak di tiga titik yang berbeda.

Yakni di Kajen, Wiradesa dan Kedungwuni. Dalam pelaksanaan kegiatan Operasi tersebut, petugas berhasil mengamankan puluhan orang yang masih berada di luar rumah yang tengah berkumpul dan berkerumun serta sudah melewati jam malam pukul 21.00 Wib.

Baca Juga :  Dampak Banjir Kudus, 141 Warga Masih Tinggal di Posko Pengungsian Sepekan Ini

Alhasil masyarakat yang terjaring operasi yustisi tersebut langsung dilakukan pemeriksaan test swab antigen oleh Tim swab dari Dinas Kesehatan
Pekalongan.

Dari hasil tes swab antigen tersebut didapatkan 18 orang yang terdiri dari 17 orang lakiโ€”laki dan 1 orang perempuan dinyatakan positif.

Selanjutnya ke-18 orang tersebut langsung di bawa ke Puskesmas Kesesi I (RSUD) guna menjalani isolasi.

โ€œSaya ingatkan kepada masyarakat yang masih berada diluar berkumpul, berkerumun, apalagi melewati jam malam pukul 21.00 WIB akan kami swab Antigen,” ujarnya.

Baca Juga :  Pabrik Pil Koplo Beromzet Triliunan Rupiah di Semarang Digerebek BPOM

Menurutnya, hal itu menjadi upaya memberikan efek jera kepada masyarakat agar tidak seenaknya nongkrong dan berkerumun hingga abai protokol kesehatan, ungkap Kapolres Pekalongan AKBP Darno.

Kapolres juga menegaskan, bahwa sudah saatnya masyarakat menjadi polisi untuk dirinya sendiri. Mereka harus bisa memproteksi dirinya sendiri tentang kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi jangan takutnya ketika ada petugas saja. Begitu petugas pergi mereka abai lagi mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” tuturnya.

Dengan begitu, penyebaran Covid-19 dapat tertangani dengan baik. Sebab, penanganan tersebut membutuhkan kerja keras bersama seluruh komponen termasuk masyarakat. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com