Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Penjualan Sapi Kurban di Boyolali Justru Naik di Tengah Pandemi Covid-19. Sapi Madura Jadi Favorit

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Pandemi Covid-19 ternyata tidak mengurangi minat masyarakat untuk melaksanakan kurban. Para peternak dan blantik sapi pun meraup keuntungan karena penjualan sapi meningkat.

Darius Santosa, peternak dan blantik sapi asal Dukuh Logerit, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo mengaku banjir pesanan.

Dia pun nekat kulakan sapi hingga Kediri, Jatim. Dia khusus membeli sapi PO dengan rentang harga minimal Rp 26 juta.

Senada, Purnomo, penjual sapi asal Dukuh/Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo juga mengaku mendapat berkah Idul Adha tahun ini. Dia sudah menjual 340 ekor sapi dan masih mencarikan 50 ekor sapi pesanan.

“Sapi jenis Madura masih menjadi favorit pembeli untuk kegiatan kurban tahun ini,” ujarnya, Kamis (15/7/2021).

Untuk harga, relatif stabil ada kenaikan sedikit dibandingkan  tahun lalu. Harga berkisar antara Rp 12 juta – Rp 25 juta. Sedangkan sapi peranakan ongole (PO) dan simental harga sekitar Rp 50 juta.

“Biaya perawatan dan harga pakan sekarang mahal. Jadi wajar harga naik sedikit.”

Momen Idul Adha juga dimanfaatkan Rohman (46) warga Kelurahan Kemiri, Mojosongo untuk berjualan sapi secara dadakan.

Dia bersama kerabatnya patungan membeli sapi jenis Madura. Sapi dijual dengan cara diikat berjajar di pinggir Jalan Raya Solo- Semarang, tepatnya di sebelah timur SPBU Tegalwire.

“Sehingga pengguna jalan yang melintas bisa langsung melihat.”

Adapun harga sapi yang dijual berkisar Rp 16 juta- Rp 21 juta. Dari 40 ekor sapi yang dipajang, tinggal 6 ekor yang belum laku. Sapi yang sudah laku, belum diambil pembeli. Jadi dia masih harus memberi pakan dan minum.

“Nanti sehari sebelum Idul Adha, sapi akan saya kirim ke alamat pembeli,” ujarnya.  Waskita

Exit mobile version