BOYOLALI, JOGLOSEMANEWS.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali terus mewaspadai penambahan kasus Covid-19. Tidak hanya pada masyarakat umum, namun juga kasus Covid-19 di kalangan tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina mengatakan, saat ini kasus paparan terhadap Nakes sebanyak 153 orang. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pelayanan di faskes.
“Sebanyak 153 nakes terpapar itu kasus aktif,” katanya pada Kamis (8/7/2021).
Berdasarkan data Dinkes Boyolali, nakes yang terpapar yakni, dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 16 kasus, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) 45 kasus, Persatuan Persatuan Perawat Indonesia(PPNI) 43 kasus, Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (Palteki) 8 kasus dan Rekam Medik 13 kasus.
Kemudian dari Farmasi 1 kasus, Akademi Teknik Elektromedik (Atem) 1 kasus, Transporter nakes 1 kasus, bagian admin 1 kasus, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) 9 kasus, Fisiotherapi 4 kasus, apoteker 10 kasus dan sanitarian 1 kasus.
Diduga, para nakes tersebut tertular varian baru mengingat proses penyebarannya sangat cepat. Saat ini para nakes yang terpapar tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman) dan masa pemulihan.
Apakah kondisi ini turut mempengaruhi pelayanan faskes?
“Tentu sangat berpengaruh. Karenanya kami mengambil langkah dengan cara membatasi pelayanan di faskes yang ada. Agar nakesnya tetap selamat, tapi masyarakat masih bisa terlayani,” ujar Ratri.
Meski demikian, untuk pelayanan di Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 maupun umum tetap berjalan seperti biasa.
“RS masuk sektor esensial yang tidak boleh ditutup. Kami juga menambah nakes untuk membantu penanganan pasien. Termasuk di lokasi isolasi mandiri terpusat milik Pemkab Boyolali.”
Sementara itu, penambahan kasus pada Kamis (8/7) pukul 15.00 tercatat sebanyak 461 kasus dengan total kasus aktif 3.890. Sebanyak 306 menjalani perawatan di RS dan 3.584 lainnya menjalani isoman. Waskita