KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 840 PKL serta pelaku usaha berkaitan mendapat berkah dengan menerima bantuan sosial tunai bersumber non APBD.
Masing-masing PKL penerima berhak Rp 300.000 dalam amplop yang di dalamnya bertuliskan Juliyatmono-Siti Khomsiyah.
Bansos tunai tersebut diberikan ke PKL dan pelaku usaha berlapak non permanen terdampak PPKM darurat Jawa-Bali.
Khususnya yang biasanya mencari nafkah di alun-alun kota, Stadion 45, Pujasera Cangakan dan Taman Pancasila.
Para penerima bansos tunai wajib menunjukkan KTP Karanganyar atau domisili Karanganyar serta bukti telah menjalani vaksin Covid-19.
Bantuan itu diberikan kepada ratusan PKL tersebut karena mereka tak bisa berjualan karena area bisnisnya disterilisasi. Adapun penutupan ruas Jl Lawu secara nonstop atau berlaku di jam malam saja, telah berlangsung dua pekan.
“Jumlahnya 800an PKL yang diberi bansos. Per penerima Rp 300.000. Ini supaya meringankan beban mereka yang terdampak PPKM darurat,” kata Kepala Disdagnakerkop UMKM Karanganyar, Martadi kepada wartawan, Senin (19/7/2021).
Martadi menguraikan bantuan tunai itu digelontorkan dari sumber pembiayaan bukan APBD. Namun dari Baznas selaku pengelola dana umat.
Martadi mengakui sasaran bansos tunai dibatasi. PKL di Tawangmangu, Palur, Colomadu dan di luar kawasan alun-alun tidak memperolehnya.
“Prioritas memang PKL yang ditarik retribusi di wilayah kota. Enggak semuanya,” katanya.
Sementara itu pembagian bansos tunai dipusatkan di kantor dinas perdagangan. Sempat terjadi antrean panjang ke meja skrining.
Penyebab antrean panjang karena sebagian tak mematuhi jadwal. Selanjutnya, petugas memperketat skrining sejak dari gerbang kantor.
“Pembagiannya hanya sehari. Tapi dijadwal dengan jam berbeda supaya menghindari kerumunan. Sekarang harus lebih ketat skriningnya,” kata Kabid Perdagangan Sriyanto.
Koordinator PKL Alun-alun Karanganyar, Suwondo. Di zona tersebut terdata 450 PKL, juru parkir dan jasa bongkar muat tenda.
“Pendataannya sudah dimulai pekan lalu. Terima kasih diberi bantuan. Dicukup-cukupkan,” kata PKL penjual keping VCD tersebut.
Edi Sarjadi, pengusaha jasa bongkar muat tenda mengatakan ia menerima bansos Rp 300.000. Uang tunai pecahan 100.000 itu didalam amplop tertulis H Juliyatmono MM dan Hj Siti Khomsiyah A.Md.
“Selama ini off bekerja. Harapannya pandemi segera berakhir. PKL bisa dagang lagi,” katanya. Wardoyo