JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Badai pandemi virus Covid-19 yang berkepanjangan telah membuat pengelola hotel di Garut, Jawa Barat megap-megap dan terpaksa mengibarkan bendera putih.
Meski demikian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meminta para pengelola hotel di sana mengganti bendera putih menjadi bendera merah putih selama bulan Agustus, untuk membangkitkan optimisme di tengah pemberlakuan PPKM level 4 ini.
Bendera Merah-Putih diyakini dapat memberikan semangat dan opstimisme untuk bangkit kembali dari keterpurukan.
“Mudah-mudahan hotel-hotel dan restoran di Garut bisa mengibarkan bendera Merah-Putih selama Agustus, menggantikan bendera putih yang membuat kami prihatin,” ujar Sandiaga Uno dalam keterangannya, Sabtu (24/7/2021).
Sejumlah hotel di Garut sebelumnya mengibarkan bendera putih sebagai simbol ketidakmampuan sektor akomodasi pariwisata bertahan di tengah tekanan krisis pandemi.
Peristiwa itu viral di media sosial setelah pemerintah mengumumkan perpanjangan PPKM Darurat.
Sandiaga pun menyebut segera menghubungi pengelola hotel setempat untuk mengetahui kondisi di lapangan.
Ia berujar, Bupati Garut dan stakeholder terkait langsung menggelar diskusi untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Persamuhan itu menghasilkan berbagai kesepakatan.
“Kita berharap setelah PPKM Level 4 ini tereksekusi, tapi keluar berita viral menggetarkan, saya mendapat telepon dari pimpinan untuk mendengarkan cerita sesungguhnya seperti apa,” ujar Sandiaga.
Sandiaga tak menampik kondisi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah memukul sektor pariwisata dan turunannya.
Namun ia mengklaim telah menugaskan tim khusus untuk menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan, seperti kerja sama pemerintah dan pelaku pariwisata serta ekonomi kreatif.
Kementerian, kata Sandiaga, juga tengah mempercepat vaksinasi untuk pelaku usaha wisata. Secara paralel, Kementerian melaksanakan program anugerah desa wisata untuk menjaga stabilitas dunia usaha.
Sandiaga berharap pelaku usaha di Garut menunjukkan optimismenya.
“Saya tahun lalu merasakan pariwisata Garut mengalami fenomena di tengah keadaan DKI yang melaksanakan PSBB, Garut saat itu menggeliat ada harapan dan optimisme,” ujarnya.