Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Update, Wonogiri Masuk Level 4 dan Sudah Boleh Makan di Tempat Saat Jajan di Warung Loh Lur

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Saat ini Kabupaten Wonogiri masuk level 4 pada perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terkini. Sejumlah kebijakan pun dikeluarkan Pemkab Kota Mete, salah satunya sudah boleh makan di tempat saat jajan di warung makan.

Presiden Joko Widodo juga sudah mengumumkan bahwa teknis PPKM level 4 diserahkan kepada pemerintah daerah. Bupati mengatakan, Pemkab Wonogiri bakal melakukan langkah persuasif agar masyarakat bisa taat dengan aturan berbasis dengan kesadaran masyarakat itu sendiri. Pihaknya juga bakal melakukan percepatan vaksinasi supaya lebih cepat terbangun herd immunity.

Selain itu, aturan yang berlaku di perpanjangan PPKM level 4 ini tak jauh beda dengan aturan sebelumnya. Meski begitu, akan ada aturan-aturan yang lebih longgar.

Pelonggaran misalnya makan di tempat bisa maksimal 20 menit. Makan silahkan, yang penting jaga jaraknya oke, protokol kesehatannya jalan. Namun misalnya banyak yang makan di tempat, pengunjung diminta untuk bungkus saja.

“Ini seni yang akan kita berikan sebagai materi sosialisasi supaya pelonggaran ini tidak disalahartikan,” papar Bupati.

Pria yang akrab disapa Jekek ini menambahkan, para pelaku usaha juga harus bisa ikut mengontrol pengunjung. Misalnya batasan waktu maupun kapasitas warung makan, kafe, dan sejenisnya. Bila pelaku usaha bisa mendukung aturan itu, maka cukup dilakukan langkah persuasif.

Apabila tidak mendukung hal tersebut dan memanfaatkan celah itu, menurut dia ada pengingkaran terhadap komitmen kebersamaan. Akan ada kroscek yang dilakukan oleh Satgas Penanganan COVID-19-19 Wonogiri.

“Kontrolnya misalnya oh ini ada warung x, tidak konsisten. Besok bisa kita tindak, ini fotomu tanda kamu tidak konsisten. Ada penindakan tegas dari pemerintah. Ini kita membangun kesadaran kolektif. Pelaku usaha kita minta punya kesadaran juga,” tandas Bupati.

Awalnya saat PPKM level 4 beberapa waktu lalu digulirkan, Wonogiri masuk dalam level 3. Namun kini Wonogiri termasuk daerah level 4.

Masuknya Wonogiri ke level 4 sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 24 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 dan Level 3 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali. Di Jawa Tengah, ada 26 kabupaten/kota yang masuk kriteria level 4, Wonogiri salah satunya.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan ada beberapa indikator yang membuat Kota Sukses kini masuk dalam kriteria level 4. Beberapa di antaranya karena angka kematian pasien COVID-19 di Wonogiri cukup tinggi. Selain itu, berdasarkan teknologi Google maps, aktivitas kendaraan yang lalu lalang masih tinggi.

Meski begitu, kata dia, angka pasien terkonfirmasi positif di Wonogiri cenderung rendah. Bahkan, bed occupency rate (BOR) atau keterisian bed isolasi disebut menurun.

“Tapi kematiannya ini yang tinggi. Kalau mobilitas dianggap tinggi ini karena kita sentral (warga yang pulang,red). Bus dan lainnya sentralnya kan di Wonogiri,” kata Bupati, Senin (26/7/2021).

Informasi yang dihimpun dari akun Twitter resmi Pemkab Wonogiri (@mBangunWonogiri), pada 21 Juli lalu tercatat ada 7.742 kasus kumulatif Corona di Wonogiri. Sementara pada 25 Juli pukul 21.00 kasus kumulatif berjumlah 7.951. Artinya, selama 21-25 terdapat penambahan kasus baru 209 kasus baru. Sebagai catatan, hanya ada penambahan 15 kasus baru pada 25 Juli.

Sementara itu pada 21 Juli tercatat ada 661 pasien yang meninggal sejak awal pagebluk di Kota Sukses. Sedangkan pada 25 Juli, jumlah kumulatif kasus pasien yang meninggal 719. Berarti, ada penambahan 58 pasien yang meninggal pada 21-25 Juli. Pada 25 Juli ada tambahan 6 kasus meninggal.

Untuk informasi, 21 Juli adalah waktu dimulainya PPKM level 4 oleh pemerintah.

Bupati menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan rapat terkait naiknya Wonogiri dari level 3 ke level 4. Yang terpenting dari perubahan status dari level 3 ke level 4 angka penambahan kasus cenderung sedikit, namun yang memprihatinkan adalah angka kematian pasien Corona.

“Tidak ada klaster penularan baru. Penambahan kasus terkonfirmasi yang signifikan tidak. Penentuan status ini kan ada beberapa indikator,” dia. Aris

Exit mobile version