SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemkot menduga virus covid-19 varian delta masuk Kota Solo berawal dari mobilitas warga saat Lebaran lalu. Hal itu menjelaskan bagaimana saat ini virus varian baru tersebut mulai merebak.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani mengatakan, merebaknya varian delta menyumbang meroketnya kasus covid-19 beberapa pekan terakhir. Seperti diketahui, Kota Solo sendiri disebut oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah merupakan salah satu kota ditemukannya sebaran virus covid-19 varian delta.
Hal itu berdasarkan hasil uji genome sequencing di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Total terdapat delapan daerah sebaran varian delta saat ini yakni di Kudus, Salatiga, Jepara, Grobogan, kabupaten Magelang, Kota Magelang, Karanganyar dan Solo.
“Analisis awal, masuknya ya lewat mobilitas warga saat lebaran lalu. Kan banyak warga kita yang berinteraksi dengan warga Kudus saat lebaran. Kemudian saat pasien OTG dari Kudus dan daerah pantura dititipkan di AHD (Asrama Haji Donohudan), kita yakin banyak yang membawanya (varian Delta) ke Solo,” paparnya, Rabu (14/7/2021).
Ahyani mengaku, sebelumnya sempat merasa khawatir saat warga Kudus yang positif covid-19 disiolasi di AHD. Namun demikian, hal itu bukan satu-satunya “pintu masuk” varian delta.
“Makanya kasusnya terus melonjak setelah lebaran sampai saat ini. Berawal dari mobilitas lebaran ditambah dengan isolasi warga Kudus di AHD. Dugaan sementara dari itu,” imbuhnya.
Menurut Ahyani, penerapan PPKM darurat dinilai sebagai upaya efektif untuk menekan penyebaran varian delta ini. Pasalnya, pengurangan mobilitas warga diharapkan mampu menekan sebaran varian delta yang diketahui memiliki data tular tinggi.
“Kebijakan PPKM darurat ini sudah benar, karena varian delta cepat menular. Makanya kegiatan masyarakat harus dibatasi,” tukasnya. Prihatsari