WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dikenal paling ramai saat hari pasaran Pon, Kamis (1/7/2021) Pasar Ngadirojo tak seramai biasanya. Sejak pandemi Covid-19 melanda, kegiatan jual beli di Pasar Ngadirojo memang mengalami penurunan.
Beberapa pedagang mengaku mengurangi porsi dagangannya untuk menghindari kerugian. Sukati, seorang penjaja jenang sumsum mengatakan ia tak membuat jenang sebanyak dulu, yang penting bisa habis.
“Hari ini ramai daripada hari biasanya karena pasarannya Pon. Tapi ya tidak seramai dulu. Ini juga daganganya masih,” tukasnya.
Pedagang nasi pecel, Kasmi juga mengatakan hal senada.
“Pon memang agak ramai, tapi kalau hari biasa sepi,” tuturnya.
Pedagang lainnya juga mengeluh karena barang dagangan masih tersisa banyak, padahal hari sudah siang.
Selama ini, Pasar Ngadirojo biasanya ramai, terutama saat subuh. Nanti menjelang siang jumah pembeli sudah jauh berkurang.
Tak heran, karena kebanyakan pengunjung Pasar ngadirojo datang untuk membeli sayur-mayur dan lauk untuk keperluan memasak di hari itu dan untuk sarapan.
Lantaran sering sepi pengunjung seiring dengan masa pandemi Covid-19, beberapa pemilik toko malah pilih menutup tokonya di dalam pasar.
Sejak Wonogiri kembali masuk zona merah, aktivitas masyarakat di tempat umum berkurang. Pemda terus menggalakkan protokol kesehatan utamanya di tempat-tempat publik.
Meski demikian, di Pasar Ngadirojo masih dijumpai beberapa pengunjung maupun pedagang yang belum tertib prokes.
Akibatnya, mandor pasar selalu berkeliling pasar setiap jam untuk menegur penjual maupun pembeli yang tidak menggunakan masker dengan benar.
Hingga saat ini, berdasarkan informasi terakhir, (30/07), dari laman https://wonogirikab.go.id/informasi-corona/ total kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Wonogiri sebanyak 5. 981 dengan 5.107 lainnya telah sembuh dan 401 pasien meninggal.
Kasus yang terkonfirmasi saat ini sebanyak 473 kasus. Kecamatan Ngadirojo sendiri dikategorikan sebagai daerah dengan risiko sedang dengan jumlah kasus 37 orang di rawat di rumah sakit dan 4 orang menjalani isolasi mandiri.
Sejak awal kenaikan kasus Covid-19 di Wonogiri pada Juni lalu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, telah mengeluarkan surat edaran yang berisi tentang pembatasan sementara kegiatan sosial budaya dan penutupan objek wisata di Wonogiri.
Kebijakan tersebut ditempuh untuk mengurangi kasus Covid-19 di Wonogiri. Selain itu, Pemda Wonogiri juga menggalakkan penerapan Prokes kepada masyarakat untuk terus menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker. Harum Ika Praningrum