![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2021/08/IMG-20210821-WA0142.jpg?resize=640%2C480&ssl=1)
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM –Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar memutuskan untuk mendirikan universitas dan membatalkan rencana pendirian Institut.
Universitas tersebut diproyeksikan membuka jurusan yang diminati masyarakat dan masih langka.
Sekretaris PDM Karanganyar Sarilan M. Ali mengatakan segala jalan akan ditempuh untuk pendirian universitas ini karena merupakan keinginan besar bersama antara Muhammadiyah dan Pemkab Karanganyar.
“Iya hasil rapat memutuskan pendirian universitas dan langsung berproses,” tandasnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (21/8/2021).
Menurut Sarilan panggilan akrabnya, untuk universitas itu akan diambil enam program studi atau jurusan yakni Teknik Komputer, Informatika, Bisnis digital dan Farmasi, Ekonomi serta Komunikasi.
Dengan begitu, lanjut Sarilan, pilihannya ada tiga, yakni Fakultas Teknik yang membawahi Teknik Komputer dan Informatika serta Komunikasi. Lalu Fakultas Ekonomi yang membawahi Ekonomi dan Bisnis Digital serta Fakultas Farmasi.
Diharapkan dengan dibukanya jurusan yang cukup langka itu bisa menampung para peminat yang sebenarnya tergolong tinggi.
Dijelaskan, jurusan farmasi masih langka dan peminatnya banyak serta jurusan komunikasi lebih ke teknik audio visual, serta ekonomi, teknik Komputer dan Informatika.
“Yang jelas ada enam jurusan yang akan dibuka pada universitas tersebut,” ujarnya.
Adapun tentang nama universitas diusulkan namanya Universitas Muhammadiyah AR Fakhrudin Karanganyar karena berbagai pertimbangan matang.
Yakni, almarhum AR Fakhrudin adalah sosok mantan Ketua Umum Muhammadiyah yang melegenda dimasa kepemimpinannya.
Selain itu nama almarhum AR Fakhrudin tersebut juga belum dipakai oleh Universitas Muhammadiyah lainnya di Indonesia.
Sementara itu terkait perizinan dijadwalkan secepatnya dimulai sesuai tahapan.
“Mulai esok tim task force bergerak memproses pengajuan permohonan perizinan,” lanjutnya.
Namun sebelumnya tim akan studi banding ke berbagai universitas Muhammadiyah, termasuk Institut Muhammadiyah Kabupaten Purbalingga, Jateng. Beni Indra