SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meninggalnya atlet tolak peluru Sragen yang juga siswi SMPN 1 Sambungmacan asal Dukuh Bero RT 9/3, Gavra Almira Subroto (12) akibat terpapar Covid-19, Selasa (17/8/2021) menyisakan cerita mengharukan.
Ternyata sebelum meninggal dunia, atlet atletik cabor tolak peluru itu sempat membuat status di akun WhatsApp (WA) miliknya.
Entah sudah firasat seolah memberi pesan terakhir atau ada maksud lain, dalam status itu, siswi yang duduk di kelas I SMP itu menyebut sejumlah nama.
Beberapa di antaranya adalah nama tokoh yang diyakini tokoh luar Sragen hingga Bupati Sragen dan Kades Bedoro.
Status terakhir itu berbunyi “Terimakasih Bapak Komarudin Simanjuntak, Mayjen Jony Asandou, Bapak Dr Jatmiko, Mbak Yuni, Bapak Pri Hartono, Ibu Wakidi, Semua Saudaraku di Desa dan di Pusat, Matur Nuwun Atas Supportnya. Sekali Lagi Matur Nuwun”.
“Iya benar, almarhumah sempat membuat status di WA-nya. Status terakhirnya memang menyebut sejumlah nama dan intinya berterimakasih atas supportnya selama sakit,” papar Kades Bedoro, Pri Hartono, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (19/8/2021).
Menurutnya, kepergian Gavra memang kehilangan besar bagi desa. Sebab siswi itu memiliki talenta besar dan merupakan atlet andalan cabor tolak peluru bagi Kecamatan Sambungmacan.
Gavra mengembuskan nafas terakhirnya tepat di hari kemerdekaan RI, Selasa (17/8/2021) dinihari.
Yang mengharukan, almarhumah dimakamkan tepat bersamaan dengan detik-detik proklamasi pukul 10.00 WIB.
Siswi malang itu gagal bertahan setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit hampir tiga pekan.
Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , Gavra meninggal sekitar pukul 01.30 WIB di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Sebelumnya ia sempat dibawa pulang usai tiga pekan di RSI Amal Sehat Sragen.
“Sempat membaik dan dibawa pulang. Namun sampai rumah kondisinya ternyata belum sepenuhnya baik. Kemudian dibawa ke Puskesmas Sambungmacan. Lalu dirujuk ke rumah sakit, kemudian meninggal dunia pukul 01.30 WIB,” urainya.
Kades yang sempat membantu mengantar pasien ke rumah sakit, menguraikan hasil swab positif itu diketahui pada saat dilakukan pemeriksaan di rumah sakit pada tanggal 9 Agustus 2021 lalu.
Dari hasil pemeriksaan thorax, siswi malang itu menunjukkan ada gejala perburukan atau pneumonia bilater.
Adanya komorbid sindrom nefrotik dan mengarah thalasemia, ditengarai makin memperburuk kondisinya sehingga akhirnya gagal terselamatkan.
Isak haru mengiringi prosesi pemberangkatan jenazah siswi itu ke pemakaman. Pemakaman digelar secara protokol kesehatan.
“Kami turut berduka karena almarhumah ini salah satu atlet tolak peluru yang duduk di bangku SMPN 1 Sambungmacan,” terangnya.
Selamat jalan Gavra! (Wardoyo)