Beranda Daerah Sragen Cetak Rekor Baru, Kematian Pasien Covid-19 Sragen Tembus 25 Orang Hari Ini....

Cetak Rekor Baru, Kematian Pasien Covid-19 Sragen Tembus 25 Orang Hari Ini. Angka Kematian Meroket 5,22 %

Ilustrasi petugas pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di antara deretan jenazah pasien yang meninggal di kamar jenazah. Foto/Istimewa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tren penambahan kasus positif Covid-19 di Sragen memang mulai menurun. Namun angka kematian pasien justru mendadak kembali meningkat.

Seperti hari ini, Sabtu (14/8/2021) sebanyak 25 pasien positif Covid-19 dilaporkan meninggal dunia.

Jumlah itu menjadi rekor kematian tertinggi pasien Covid-19 sejak pandemi berlangsung di Sragen.

Berdasarkan catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , kematian tertinggi sebelumnya terjadi pada tanggal 9 Juli 2021 dengan 15 pasien meninggal dalam sehari.

Fakta itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kabupaten Sragen, Hargiyanto, Sabtu (14/8/2021) petang. Ia melaporkan data terbaru hari ini, ada tambahan 48 kasus positif baru dalam sehari ini.

Rinciannya 19 pasien dengan gejala dan 29 pasien tanpa gejala. Kemudian angka kematian mencatatkan jumlah cukup fantastis.

“Sehari tadi ada 25 pasien yang meninggal dunia dengan kondisi terkonfirmasi Covid-19,” paparnya.

Baca Juga :  Mengerikan! Plafon SDN Kalimacan Kalijambe Sragen Roboh, 3 Siswa Terluka dan Dilarikan ke Rumah Sakit

Selain itu, hari ini ada 144 pasien yang sembuh. Sementara dari angka kesembuhan mengalami peningkatan mencapai 90,19%.

Namun tingginya angka kematian hari ini mendongkrak persentase angka kematian meroket dari 5 persen menjadi 5,22 persen hari ini.

Di sisi lain, Sekda Sragen, Tatag Prabawanto mengatakan tingginya kematian pasien Covid-19 itu lebih dikarenakan faktor kondisi mereka yang datang ke rumah sakit dalam kondisi sudah mengalami perburukan.

Mayoritas pasien yang meninggal mengalami saturasi yang sangat rendah sehingga tidak bisa terselamatkan.

“Karenanya kami mengimbau kepada warga untuk proaktif dan jujur. Apabila merasakan gejala yang analog dengan covid-19 seperti sesak, demam, batuk, dan lainnya segera lapor ke bidan desa atau periksa ke Puskesmas agar segera diberikan penanganan. Jangan sampai terlambat, rata-rata enggak dirasakan, begitu parah baru ke rumah sakit sehingga sudah sulit untuk ditangani,” jelasnya. Wardoyo