KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penyekatan arus lalu lintas di Tawangmangu yang dilakukan oleh Polres Karanganyar beberapa waktu lalu ternyata berdampak buruk pada dunia perhotelan.
Sejumlah pengelola hotel berbintang di kawasan wisata Tawangmangu mengeluhkan merosotnya reservasi hotel dampak penyekatan tersebut.
Kondisi itu salah satunya disampaikan Marketing Communication Nava Hotel Tawangmangu, Devi Susanto.
Kepada wartawan ia menyampaikan, akibat penyekatan reservasi hotelnya mengalami penurunan mencapai 40 persen.
Dua puluh kamar yang sebelumnya sudah masuk daftar booking, terpaksa dibatalkan akibat ketakutan penyekatan.
“Kalau secara kamar, cukup signifikan penurunannya. Tamu yang seharusnya berwisata enggan untuk datang,” paparnya Senin (30/8/2021).
Devi meminta agar tidak dilakukan penyekatan namun sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat saja. Sebab istilah penyekatan memberi efek psikis tersendiri bagi masyarakat.
Ia berharap pengguna jalan dari dan menuju lokasi wisata Tawangmangu masih diberikan kelonggaran untuk bermain.
Seperti diberitakan, setelah pekan lalu melakukan penyekatan di Sumokado yang merupakan akses utama masuk ke Tawangmangu.
Namun pada pekan terakhir, jalur Sumokado kembali dibuka. Penyekatan hanya dilakukan di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur tepatnya di Cemorokandang.
Kapolres Karanganyar AKBP Mochammad Syafi Maulla melalui Kasat Lantas AKP Sarwoko menyampaikan, pihaknya melakukan penyekatan namun tidak melakukan penindakan.
Penyekatan yang dilakukan lebih bersifat edukasi terhadap seluruh pengguna Kendaraan yang akan memasuki Wilayah Jawa Tengah.
Seperti pengecekan kepatuhan prokes, dokumen syarat perjalanan, surat vaksin.
“Tidak ada penyekatan lagi. Kita lebih fokus kepada pemantauan pelaksanaan prokes bagi pengguna jalan. Kami juga tidak melakukan putar balik kendaraan yang melintas,” tandasnya. Wardoyo