SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pertamina Depo DIY-Jateng diduga melakukan pembatasan kuota BBM jenis solar bersubsidi ke SPBU.
Hal itu diungkap oleh Ketua Umum LAPAAN RI Jateng, BRM Kusumo Putro, Rabu (18/8/2021) sore.
Dia memaparkan, pembatasan kuota distribusi solar bersubsidi ke SPBU sudah mulai berlaku sejak Juli 2021. Pasokan solar dari Pertamina ke SPBU dibatasi kisaran 2.000 kiloliter atau 2 juta liter hingga 3.000 kilo liter atau 3 juta liter per tahun.
Kebijakan ini, lanjut dia, memang tidak dilakukan secara tertulis melainkan hanya pemberitahuan secara lisan.
“Fakta ini sudah kami temukan setelah mengunjungi 18 SPBU yang ada di wilayah Solo Raya,” tegas Kusumo.
Kusumo yang juga pengacara tergabung di Peradi Sukoharjo menambahkan, apabila kuota yang telah dibatasi jumlahnya itu habis, pihak SPBU membeli solar ke Pertamina sudah tidak dengan harga bersubsidi, namun dikenakan tarif solar non subsidi.
“Pemberitahuan kepada para pengusaha pom bensin yang tidak didasari dengan keputusan Menteri ESDM maupun keputusan Direktur Utama Pertamina ini, tentunya akan merugikan pengusaha SPBU maupun masyarakat sebagai konsumen,” tandasnya.
Pengacara yang tak lama lagi akan mengikuti ujian doktor di bidang kukum itu mendesak Menteri ESDM, direktur utama Pertamina untuk melakukan sidak di sejumlah Pertama Jateng-DIY hingga ke berbagai SPBU di Solo Raya.
“Kami mendesak Menteri ESDM, direktur utama Pertamina untuk dilakukan audit atas pembatasan. Kuota tersebut meski sekadar pemberitahuan secara lisan seperti melalui telepon. Sebab saya mensinyalir adanya dugaan penyalahgunaan wewenang atau dugaan tindak pidana korupsi,” paparnya.
Terkait dugaan pembatasan distribusi solar di Solo Raya maupun diyakini juga dilakukan di Jateng-DIY ini, dibantah oleh Muhammad Ivan Syuhada sebagai Sales Area Manager Pertamina Wilayah Yogyakarta.
Dia menegaskan tidak ada sama sekali pembatasan distribusi BBM jenis solar non subsidi ke SPBU baik di Solo Raya maupun sampai di SPBU yang berada di wilayah Jateng dan DIY. Dia merasa terkejut mendapat kabar itu.
“Untuk penjelasan secara detailnya bisa ditanyakan ke sales branch manager Pertamina Rayon 5 Yogyakarta, Joko Priyambodo yang membawahi wilayah Solo, Klaten dan Boyolali,” urai Ivan Syuhada.
Adapun Joko Priyambodo saat dihubungi juga membantah tentang adanya pembatasan tersebut.
“Untuk pasokan solar ke SPBU yang berada di wilayah kami yakni Kota Solo, Klaten dan Boyolali tidak ada pembatasan. Justru kami melayani setiap permintaan solar dari SPBU. Seperti biasanya, di setiap SPBU tingkat kebutuhan BBM yang dijual ke konsumen berbeda.
Hal itu terus kita pantau tingkat kebutuhan masing-masing dengan harapan agar tidak terjadi kekurangan kebutuhan solar bersubsidi untuk masyarakat,” tegasnya. Prabowo